02.39 | Posted in
Ketika Allah akan menyimpan sebuah rahasia untuk manusia, para Malaikat mengusulkan untuk menyimpannya di puncak gunung, di dasar laut, atau di manapun yang sulit dijangkau.
Namun Allah berkata tidak. Akhirnya ditentukan, bahwa tempat yang rahasia paling rahasia adalah di Hati.Di sekeping daging merah inilah manusia menyimpan rahasia ruang dan waktu sepenggal hidupnya.
Manusia bisa tersenyum di saat hatinya luka.Menangis di saat hati sedang berbunga.Orang yang berkelana diberi kata hati-hati.Orang yang tidak pernah mau mendengar diberi nama manusia yang berhati batu.Manusia yang dekil adalah manusia yang tak punya hati.Sedang yang paling beruntung adalah manusia yang mempunyai kebersihan hati dan kebeningan ini terpancar hingga ke aura wajah yang meneduhkan, di mana manusia lain merasa damai kala di dekatnya, di mana orang-orang ingat Allah dengan melihat wajahnya.
Pernahkah pada sebuah keheningan malam, kita mencoba menyelam ke dasar hati, menyelam sedalam-dalamnya? Apakah kita menemukan sesuatu yang mirip dengan duri atau menemukan ada sebuah penjara di sana?
Terkadang kita terluka oleh sebuah perlakuan orang yang membuat kita jatuh. Dan kita membiarkan sakit hati ini terus bersemayam, di mana kita tidak merasa nyaman setiap kali kita bertemu dengan orang tersebut. Ketika kita melihat orang itu tertawa dan gembira, kita malah merasa iri dan berharap semoga dia segera mendapatkan hal yang buruk. Dan ketika hal itu benar-benar terjadi, kita malah mensyukurinya. Ya, akuilah dengan jujur, kita pernah merasakan dan ini sangat manusiawi. Ibarat perang dingin, inilah yang disebut sebagai dendam terselubung. Memang waktu akan menyembuhkan, tapi berapa lama?
Ada pemuda mencintai seorang gadis. Ia benar-benar serius dengan perasaan ini. Ketika ia mengutarakan, ternyata telah ada pemuda yang telah mendahuluinya. Dan akhirnya ia membiarkan gadis itu dipinang oleh pemuda lain. Apakah urusan ini selesai? Sayang, ternyata tidak. Si pemuda masih menyimpan cinta pada wanita yang kini telah menjadi istri orang lain. Malah ia berharap, si wanita segera menjadi janda agar ia bisa memilikinya. Ini sering terjadi. Dan inilah yang dinamakan sebuah penjara. Bila harapan si pemuda tidak terjadi, mungkin waktu juga yang akan menyembuhkan. Tapi, sampai berapa lama?
Di saat kita jatuh atau terluka karena orang lain, terkadang susah bagi kita untuk mendamaikan hati. Jika pikiran kita bisa menerima dengan hitung-hitungan akal, maka hati tidak bisa dikalkulasi. Si lemah hati akan membiarkan hatinya terus terpuruk. Si gelap hati akan mendendam rasa dan tidak pernah memaafkan.. Sedang yang beruntung adalah ketika ia diberi cobaan, ia ridha, ikhlas, dan ia segera berusaha untuk sabar dan merelakan segala sesuatu yang memang tidak seharusnya menjadi miliknya. Lebih jauh, ia tetap masih bisa mensyukuri, bahwa apa pun yang tidak berpihak kepadanya adalah jalan yang terbaik saat itu. Karena boleh jadi, apa yang menurut kita baik ternyata buruk, dan sebaliknya. Yang Maha Merencanakan mengetahui, sedang kita tidak.
Hati adalah kita yang memilikinya. Ia ada di dalam dada ini dan di dalam hati ini jua nurani kita tersimpan.Namun kita sering melakukan perbuatan yang kita sendiri tahu itu salah. Kita ingkari nurani.Hari ini kita senang terhadap sesuatu, boleh jadi esok kita akan sangat menyesal karena kemarin kenapa kita menyukainya.
Maha Besar Allah yang berkuasa membolak-balikkan hati kita
Category:
��
02.28 | Posted in
Suatu hari sang guru bertanya kepada murid-muridnya;
"Mengapa ketika seseorang sedang dalam keadaan marah, ia akan berbicara dengan suara kuat atau berteriak?"
Seorang murid setelah berpikir cukup lama mengangkat tangan dan menjawab, "Karena saat seperti itu ia telah kehilangan kesabaran, karena itu ia lalu berteriak."
"Tapi," Sang guru balik bertanya, "lawan bicaranya justru beradadisampingnya. Mengapa harus berteriak? Apakah ia tak dapat berbicara secara halus?"
Hampir semua murid memberikan sejumlah alasan yang dikira benar menurut pertimbangan mereka. Namun tak satupun jawaban yang memuaskan.
Sang guru lalu berkata, "Ketika dua orang sedang berada dalam situasi kemarahan, jarak antara ke dua hati mereka menjadi amat jauh walau secara fisik mereka begitu dekat. Karena itu, untuk mencapai jarak yang demikian, mereka harus berteriak.
Namun anehnya, semakin keras mereka berteriak, semakin pula mereka menjadi marah dan dengan sendirinya jarak hati yang ada di antara keduanya pun menjadi lebih jauh lagi. Karena itu mereka terpaksa berteriak lebih keras lagi.
" Sang guru masih melanjutkan, "Sebaliknya, apa yang terjadi ketika dua orang saling jatuh cinta? Mereka tak hanya tidak berteriak, namun ketika mereka berbicara suara yang keluar dari mulut mereka begitu halus dan kecil. Sehalus apapun, keduanya bisa mendengarkannya dengan begitu jelas. Mengapa demikian?
"Sang guru bertanya sambil memperhatikan para muridnya. Mereka nampak berpikir amat dalam namun tak satupun berani memberikan jawaban."
Karena hati mereka begitu dekat, hati mereka tak berjarak. Pada akhirnya sepatah katapun tak perlu diucapkan. Sebuah pandangan mata saja amatlah cukup membuat mereka memahami apa yang ingin mereka sampaikan.
" *Sang guru masih melanjutkan, "Ketika anda sedang dilanda kemarahan,janganlah hatimu menciptakan jarak. Lebih lagi hendaknya kamu tidak mengucapkan kata yang mendatangkan jarak di antara kamu. Mungkin di saat seperti itu, tak mengucapkan kata-kata mungkin merupakan cara yang bijaksana. Karena waktu akan membantu anda."*
Category:
��
00.34 | Posted in
Hadist QudsiDari Anas bin Malik Ra, ... Rasulullah SAW bersabda :
Ketika Allah menciptakan bumi, ... bumi itu goyang, ... maka Dia menciptakan gunung-gunung, lalu bumi itu menjadi tetap (tidak bergoyang).

Maka malaikat heran terhadap kehebatan gunung, ... mereka bertanya :
*Wahai Tuhanku, adakah mahlukMu yang lebih hebat daripada gunung ?
Dia berfirman, ... "Ya, besi"
*Wahai Tuhanku, adakah mahlukMu yang lebih hebat daripada besi ?
Dia berfirman, ... "Ya, api"
*Wahai Tuhanku, adakah mahlukMu yang lebih hebat daripada api ?
Dia berfirman, ... "Ya, air"
*Wahai Tuhanku, adakah mahlukMu yang lebih hebat daripada air ?
Dia berfirman, ... "Ya, angin"
*Wahai Tuhanku, adakah mahlukMu yang lebih hebat daripada angin ?
Dia berfirman, ... "Ya, anak Adam yang tangan kanannya menyedekahkan sesuatu dengan tersembunyi dari tangan kirinya"
Dalam suatu riwayat dikisahkan bahwa Rasulullah SAW adalah orang paling rajin bersedekah (paling dermawan) dan kedermawanannya bertambah pada bulan Ramadhan
Category:
��
00.22 | Posted in
Anda pasti pernah dengar kata-kata bijak yang berbunyi, "Jadilah dirisendiri!".
Jika didengar sekilas, kata-kata tersebut seakan tak bermakna.Padahal jika mau menghayatinya, kata-kata tersebut cukup ampuh untuk pembentukan diri yang akan mempengaruhi kelangsungan karir Anda. Menjadi diri sendiri membuat Anda memiliki fondasi kepribadian yang kuat. Memang,untuk menjadi diri sendiri tidaklah mudah.
Ada beberapa faktor yang berperandalam hal ini. Artinya, ada sejumlah syarat dalam pembentukan diri sendiri antara lain ;
1. JADILAH PRIBADI YANG BERBEDA
Sadarilah bahwa Anda berbeda dengan orang lain, baik secara fisik maupun psikis (kejiwaan). Setiap orang memiliki ciri khas dan karakter masing-masing. Hal ini menyiratkan bahwa di satu sisi Anda memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh orang lain tetapi di sisi lain Anda jugamempunyai kekurangan dibanding orang lain. Kesadaran seperti ini akan membantu Anda merasa aman dan nyaman dalam menerima kondisi Anda yangsesungguhnya. Anda tidak merasa risau dengan keberadaan orang lain. Dan hal ini akan membantu menumbuhkan rasa percaya diri Anda.
2. KENALILAH DIRI SENDIRI
Secara fisik Anda tentu telah mengenali diri Anda dengan baik. Misalnya berapa tinggi dan berat tubuh Anda, apa warna rambut dan kulit Anda, atau bagaimana bentuk mata Anda. Anda tentu juga mengetahui secara pasti tempat dan tanggal lahir Anda, dimana tempat tinggal Anda, dan apa pekerjaan Anda.Tetapi hal-hal fisik ini tidak cukup untuk mengenali diri sendiri. Anda dituntut untuk mengenali hal-hal yang bersifat non-fisik seperti bagaimana sifat, watak, kebiasaan, dan kepribadian Anda. Dari hal-hal seperti inilah kualitas diri Anda terbentuk.
3. JANGAN MENYESALI DIRI
Setiap orang tak lepas dari kelemahan dan kekurangan. Namun jangan sekalipun menyesalinya. Tak perlu repot membandingkan kekurangan Anda dengan kelebihan orang lain. Toh disamping kekurangan, Anda juga punya potensi lain dan kelebihan. Dan jangan sampai Anda menempuh 'jalan pintas' untuk merubah diriAnda. Lebih baik gali kelebihan Anda untuk menutupi kekurangan Anda.
4. EVALUASI DIRI
Lakukan evaluasi terhadap diri sendiri untuk mencapai apa yang Anda inginkan. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan identifikasi terhadap berbagai hambatan maupun hal yang memperlancar kesuksesan Anda. Ini mencakup berbagai aspek baik fisik maupun non fisik. Misalnya bagaimana cara bicara dan berpakaian Anda, bagaimana sifat dan karakter Anda. Jika Anda merasakan kekurangan di satu sisi maka Anda harus berusaha membenahinya. Mintalah bantuan orang lain yang mengenal Anda untuk mengevaluasi diri. Jadi Anda akan mendapatkan penilaian obyektif tentang diri Anda dan hal ini bisa menjadi masukan berharga bagi pengembangan diri.
5. HARGAI DIRI SENDIRI
Berpikirlah positif tentang diri Anda. Sekalipun Anda punya kekurangan, Anda tidak boleh menilai buruk dan membenci diri sendiri. Jika Anda selalu dibayang-bayangi kelemahan Anda, Anda akan kesulitan menerima dan menghargai diri sendiri. Maka Anda harus memulainya dari diri Anda. Jika Anda saja sudah tidak menghargai diri sendiri, bagaimana dengan orang lain?
6. PERCAYA DIRI
Pede atau rasa percaya diri yang Anda miliki bisa menjadi modal dasar dalam menerima diri sendiri. Anda dapat menerima diri Anda sendiri dalam segalasuasana dan kondisi apapun. Kepercayaan diri ini memudahkan Anda menjadidiri sendiri. Karena Anda memiliki kebanggaan yang bersifat pribadi terhadap diri. Tapi tentu saja Anda tidak bisa puas hanya dengan rasa pede. Lebihjauh, Anda juga harus terus menggali dan meningkatkan hal-hal yang dapat meningkatkan rasa pede Anda.
Terlepas dari hal-hal di atas, Anda harus didukung oleh sikap dan pemikiran yang realistis. Artinya Anda harus menyadari bahwa Anda tidak mungkin bisa menyamai orang lain, baik fisik, kepandaian, ataupun kesuksesannya. Andajuga bisa mencapai sukses namun bukan kesuksesan seperti yang orang laincapai. Ingatlah, apapun adanya diri Anda, Anda harus menerima dan menghargaidiri sebagai pribadi yang memiliki segala kekurangan dan kelebihan. Yangpenting, Anda dapat menggali kelebihan Anda sendiri tanpa mencontekkelebihan orang lain. Dengan demikian, Anda akan menjadi pribadi yang kuatdan bersahaja. Dan sukses pun siap Anda gapai....!
Category:
��
01.58 | Posted in
Alkisah di suatu negeri burung, tinggallah bermacam-macam keluarga burung. Mulai dari yang kecil hingga yang besar. Mulai dari yang bersuara lembut hingga yang bersuara menggelegar. Mereka tinggal disuatu pulau nun jauh di balik bukit pegunungan.
Sebenarnya selain jenis burung masih ada hewan lain yang hidup disana. Namun sesuai namanya negeri burung, yang berkuasa dari kelompok burung. Semua jenis burung ganas, seperti, burung pemakan bangkai,burung Kondor, burung elang dan rajawali adalah para penjaga yang bertugas melindungi dan menjaga keselamatan penghung negeri burung.
Burung-burung kecil bersuara merdu, bertugas sebagai penghibur. Kicau mereka selalu terdengar sepanjang hari, selaras dengan desau angin dan gesekan daun.
Burung-burung berbulu warna warni, pemberi keindahan.Mereka bertugas bekeliling negri melebarkan sayapnya, agar warna-warnibulunya terlihat semua penghuni. Keindahan warnanya menimbulkan kegembiraan. Dan rasa gembira bisa menular bagai virus, sehingga semuapenghuni merasa senang.
Pada suatu ketika, seekor induk elang tengah mengerami telur-telurnya.Setiap pagi elang jantan datang membawa makanan untuk induk elang.Akhirnya, di satu pagi musim dingin telur-telur mulai menetas. Ada 3anak elang yang nampak kuat berdiri. Dua anak elang hanya mampu mengeluarkan kepalanya dari cangkang telur harus berakhir dalam paruh sang ayah.
Dengan tangkas, elang jantan mengoyak cangkang telur lalu mematuk-matuk calon anak yang tak jadi. Perlahan-lahan sang induk memberikan potongan-potongan tubuh anaknya ke dalam paruh mungilanak-anak elang. Kejam...?
Ini hanya masalah kepraktisan. Untuk apa terbang dan mencari makan jauh-jauh jika ada daging bangkai di dalam sarang. Sebagai hewan, elang hanya mempunyai naluri dan akal tanpanurani. Inilah yang membedakan manusia dan hewan.
Waktu berjalan terus, hari berganti hari. Anak-anak elang yangberbentuk jelek karena tak berbulu, kini mulai menampakkan keasliannya. Bulu-bulu halus mulai menutupi daging di tubuhmasing-masing. Kaki kecil anak-anak elang sudah mampu berdiri tegak.Walau kedua sayapnya belum tumbuh sempurna.
Induk elang dan elang jantan, bergantian menjaga sarang. Memastikan tak ada ular yang mengincar anak-anak elang dan memastikan anak-anak elang tak jatuh dari sarang yang berada di ketinggian pohon.
Suatu pagi, saat induk elang akan mencari makan dan bergantian dengan elang jantan menjaga sarang. Salah seekor anak elang bertanya: "Kapankah aku bisa terbang seperti ayah dan ibu?" Induk elang dan elang jantan tersenyum, bertukar pandang lalu elang jantan berkata: "Waktunya akan tiba, anakku. Jadi sebelum waktu itu tiba, makanlah yang banyak dan pastikan tubuhmu sehat serta kuat".Usai sang elang jantan berkata, induk elang merentangkan sayapnyalalu mengepakkan kuat-kuat.
Hanya dalam hitungan yang cepat, induk elang tampak menjauhi sarang.Terlihat bagai sebilah papan berawarna coklat melayang di awan.Anak-anak elang, masuk di bawah sayap elang jantan. Mencari kehangatankasih sang jantan.
Waktu berjalan terus, musim telah berganti dari musim dingin ke musimsemi. Seluruh permukaan pulau mulai menampakan warna-warni dedaunan.Bahkan sinar mentari memberi sentuhan warna yang indah.
Anak-anak elang pun sudah semakin besar dan sayapnya mulai ditumbuhi bulu-bulu kasar. Suatu ketika seeor anak elang berdiri di tepi sarang,ketika ada angin kencang, kakinya tak kuat mencengkram tepi sarang sehingga ia meluncur ke bawah. Induk elang langsung merentangkan sayap dan mendekati sang anak seraya berkata: "Rentangkan dan kepakan sayapmu kuat-kuat!"
Tapi rasa takut dan panik menguasai si anak elang karenanya ia tak mendengar apa yang dikatakan ibunya. Elang jantan menukik cepat dari jauh dan membiarkan sayapnya terentang tepat sebelum si anak mendarat di tanah. Sayap elang jantan menjadi alas pendaratan darurat si anak elang.
Si anak elang yang masih diliputi rasa panik dan takut tak mampu bergerak. Tubuhnya bergetar hebat. Induk elang, dengan kasih memeluk sang anak. Menyelipkan di bawah sayapnya dan memberikan kehangatan.Sesudah si anak tenang dan tak gemetar, induk elang dan elang jantan membawa si anak kembali ke sarang.
Peristiwa itu menimbulkan rasa trauma pada si anak elang. Jangankan berlatih terbang dengan merentangkan dan mengepakkan sayap. Berdiri ditepi sarang saja ia sangat takut. Kedua saudaranya sudah mulai terbang dalam jarak pendek. Hal pertama yang diajarkan induk dan elang dan elang jantan adalah berusaha agar tidak mendarat keras di dataran.
Lama berselang setelah melihat ke dua saudaranya berlatih, si elang yang pernah jatuh bertanya pada ibunya: "Adakah jaminan aku tidak akan jatuh lagi?" "Selama aku dan ayahmu ada, kamilah jaminanmu!" jawab si induk elang dengan penuh kasih.
"Tapi aku takut!' ujar si anak "Kami tahu, karenanya kami ta memaksa." Jawab si induk elang lagi. "Lalu apa yang harus kulakukan agar aku berani?" tanya si anak "Untuk berani, kamu harus menghilangkan rasa takut!" "Bagaimana caranya?" "Percayalah pada kami!" Ujar elang jantan yang tiba-tiba sudah berada di tepi sarang.
Si anak diam dan hanya memandang jauh ke tengah lautan. Tiba-tiba sianak elang bertanya lagi. "Menurut ibu dan ayah, apakah aku mampu terbang keseberang lautan?" Dengan tenang si elang jantan berkata: "Anakku kalau kau tak pernah merentangkan dan mengepakkan sayapmu, kami tidak pernah tahu, apakah kamu mampu atau tidak. Karena yang tahu hanya dirimu sendiri!"
Lalu si induk elang menambahkan: "Mulailah dari sekarang, karena langkah kecilmu akan menjadi awal perubahan hidupmu. Semua perubahan di mulai dari langkah awal, anakku!"
Si anak elang diam tertegun, memandang takjub pada induk elang dan elang jantan. Kini ia sadar, tak ada yang tahu kemampuan dirinyaselain dirinya sendiri. Kedua orang tuanya hanya memberikan jaminan mereka ada dan selalu ada, jika si anak memerlukan.
Didorong rasa bahagia akan cinta kasih orang tuanya, si elang kecil berjanji akan berlatih dan mencoba. Ketika akhirnya ia menggantikan elang jantan menjadi pemimpin keselamatan para penghuni negeri burung,maka tahulah ia, bahwa kesuksesan yang diraihnya adalah di mulai saat tekad terbangun untuk melangkah. Sukses itu tak pernah ada kalauhanya sebatas tekad. Tapi tekad itu harus diwujudan dengan tindakannyata walau di mulai dari langkah yang kecil.

"Mulailah rentangkan dan kepakkan sayap kemampuanmu, maka dunia ada digenggamanmu!"
Category:
��
01.46 | Posted in
Dia sudah meninggalkan Anda. Mau apalagi? Sekarang waktunya menghadapi kenyataan, dan mulai menata kehidupan selanjutnya. "Hmm.. tapi mengapa sulit sekali melupakannya?"
Ketika sedang jatuh cinta, Anda mungkin buta akan hal-hal kecil yang sebenarnya menandakan ketidakcocokan Anda dengannya. Supaya pikiran Anda terbuka dan lebih mudah melupakannya, tanyakan beberapa pertanyaan berikut ini pada diri Anda, jawab dengan jujur.
1. Apa yang Anda suka darinya?
Ingat kembali, apa hal pertama yang Anda suka darinya, dan apakah hal itu memang benar-benar menjadi kelebihannya yang membuat Anda jatuh cinta. Jika sudah menemukan jawabannya, Anda bisa mulai mencari pria lain yang memiliki kelebihan seperti itu.
2. Apa yang Anda tidak suka darinya?
Jika Anda tidak percaya pada diri sendiri, Anda bisa tanya ke teman-teman yang mengenal kekasih Anda. Dengarkan apa yang diutarakan teman-teman Anda. Mereka akan terbuka dan lebih objektif dalam menilai. Ingat apa saja kejelekan kekasih Anda tersebut, sehingga jika Anda ingin membina hubungan lagi, Anda tidak akan jatuh pada pria yang seperti itu.
3. Apa yang Anda tidak suka ketika bersamanya?
Lihat ke belakang ketika Anda bersamanya. Bagaimana sikapnya, dan bagaimana sikap Anda. Anda juga bisa menanyakan pendapat orang lain yang pernah melihat Anda bersama. Dan dengarkan apa kata mereka.
4. Apakah hubungan Anda dengannya mempengaruhi hubungan yang lain?
Apakah ketika Anda bersamanya, Anda mengabaikan teman-teman Anda? atau membuat hubungan Anda dengan keluarga tidak harmonis? Kekasih yang baik tidak akan merusak kehidupan Anda dengan teman-teman Anda dan terlebih hubungan Anda dengan keluarga.

Dengan menjawab pertanyaan diatas, Anda mungkin baru tersadar bahwa ternyata ada begitu banyak hal kecil yang Anda abaikan yang ternyata mempengaruhi hubungan dan memperjelas ketidakcocokan Anda berdua, hal itu akan memudahkan Anda untuk melupakannya.
Category:
��
01.26 | Posted in
Pada sebuah festival kesenian seorang penjual balon melepaskan satu balon warna hijau ke udara, dan beberapa saat kemudian dia melepaskan satu buah balon lagi. Hal ini dilakukan semata-mata untuk menarik perhatian pengunjung festival.
Kemudian seorang anak berumur 6 tahun menghampiri penjual balon tersebut, dan bertanya "Kalau balon berwarna merah dilepaskan apakah bisa terbang ke udara juga ?" Kemudian si penjual balon berkata "Yang membuat balon tersebut terbang ke udara bukan karena warnanya. Tidak peduli mau warna merah, hitam, biru, atau warna lainnya semuanya tetap bisa terbang. Karena yang membuatnya bisa terbang ke udara adalah gas yang terdapat dalam balon tersebut. Cerita yang begitu luar biasa ini saya kutip dari buku international best seller karangan Shiv Kera berjudul You Can Win. Pada dasarnya balon dalam cerita tersebut sama seperti manusia. Manusia dapat berhasil mencapai puncak kesuksesan karena kekuatan yang dimiliki dari dalam dirinya sendiri.
P.O.W.E.R atau Kekuatan seperti apa yang mampu membuat seseorang lebih berhasil dari sebelumnya ?
P = Positive
Apapun yang Anda pikirkan, Anda katakan, Anda perbuat lakukanlah dengan positif. Berawal dari pikiran atau mind-set kita. Jika Anda mau menanam dan memelihara mind-set yang negatif, konsekuensinya apa yang dihasilkan dari pikirkan tersebut tidak akan positif.
O = Optimist
Melihat kondisi sulit, mendengar komentar negatif orang lain terhadap kita, mengalami kegagalan terus menerus umumnya membuat kita menjadi down dan pesimis. Manusiawi sekali memang, tapi mau sampai kapan jadi pesimis ?, Seumur hidup ? Saya lebih memilih bangkit dan coba lagi. Gagal dan mengalami penolakan sudah biasa, tapi yang luar biasa adalah keyakinan dalam diri setiap orang.
W = Willingness
Yakin saja tidak cukup, seseorang memang harus ada kemauan dan action untuk mewujudkannya. Kalau ditanya mau berhasil ?, pasti semua mau berhasil. Tapi kata orang bijak will is not enough, you have to do. Kalau memang sudah tidak ada kemauan berhasil, ini perkara sudah repot. Orang tersebut harus menolong dirinya sendiri
E = Enthusiasm
Manusia kalau tidak punya antusiasme sama seperti mobil kehabisan bensin. Sebagus dan semahal apapun mobilnya kalau tidak ada bensin percuma saja. Sama seperti kita kalau punya impian yang luar biasa, mind-set yang positif, tapi ketika mulai action tidak punya antusiasme maka semuanya sia-sia.
R = Refill
Batu baterai saja ada waktunya habis, apalagi dengan kekuatan dalam diri kita. Adalakalanya kita memasuki masa sulit, sehingga kekuatan dalam diri kita semakin melemah. Apa yang harus kita lakukan ? Isi ulang (refill) kekuatan Anda. Dengan apa ?Isi dengan sesuatu yang mampu meningkatkan power Anda kembali. Baca buku, fokus pada achievement pada masa lalu, bangkitkan kembali potensi, masukkan informasi yang positif ke telinga Anda.
Jadi jangan khawatirkan latar belakang Anda, apapun pendidikan Anda baik itu lulusan lokal maupun lulusan impor, pesona fisik Anda cantik atau kurang cantik....karena bukan itu semua yang menentukan seberapa tingginya Anda akan mencapai kesuksesan tapi lebih kepada POWER yang ada dalam diri Anda.
Category:
��
00.36 | Posted in
*Action & Wisdom Motivation Training*
Di pagi hari buta, terlihat seorang pemuda dengan bungkusan kain berisibekal di punggungnya tengah berjalan dengan tujuan mendaki ke puncak gunung yang terkenal.
Konon kabarnya, di puncak gunung itu terdapat pemandangan indah layaknya berada di surga. Sesampai di lereng gunung, terlihat sebuah rumah kecil yang dihuni oleh seorang kakek tua.
Setelah menyapa pemilik rumah, pemuda mengutarakan maksudnya "Kek, saya ingin mendaki gunung ini. Tolong kek, tunjukkan jalan yang paling mudah untuk mencapai ke puncak gunung". Si kakek dengan enggan mengangkat tangan dan menunjukkan tiga jari kehadapan pemuda.
"Ada 3 jalan menuju puncak, kamu bisa memilih sebelah kiri, tengah atau sebelah kanan?"
"Kalau saya memilih sebelah kiri?" "Sebelah kiri melewati banyak bebatuan." Setelah berpamitan dan mengucap terima kasih, si pemuda bergegas melanjutkan perjalanannya. Beberapa jam kemudian dengan peluh bercucuran, si pemuda terlihat kembali di depan pintu rumah si kakek. "Kek, saya tidak sanggup melewati terjalnya batu-batuan. Jalan sebelah manalagi yang harus aku lewati kek?"
Si kakek dengan tersenyum mengangkat lagi 3 jari tangannya menjawab,"Pilihlah sendiri, kiri, tengah atau sebelah kanan?" "Jika aku memilih jalan sebelah kanan?" "Sebelah kanan banyak semak berduri."
Setelah beristirahat sejenak, sipemuda berangkat kembali mendaki. Selang beberapa jam kemudian, dia kembali lagi ke rumah si kakek. Dengan kelelahan si pemuda berkata, "Kek, aku sungguh-sungguh ingin mencapai puncak gunung. Jalan sebelah kanan dan kiri telah aku tempuh, rasanya aku tetap berputar-putar di tempat yang sama sehingga aku tidak berhasil mendaki ke tempat yang lebih tinggi dan harus kembali kemari tanpa hasil yang kuinginkan, tolong kek tunjukkan jalan lain yang rata dan lebih mudah agar aku berhasil mendaki hingga ke puncak gunung."
Si kakek serius mendengarkan keluhan si pemuda, sambil menatap tajam dia berkata tegas *"Anak muda! Jika kamu ingin sampai ke puncak gunung, tidak ada jalan yang rata dan mudah! Rintangan berupa bebatuan dan semak berduri,harus kamu lewati, bahkan kadang jalan buntu pun harus kamu hadapi. Selama keinginanmu untuk mencapai puncak itu tetap tidak goyah, hadapi semua rintangan! Hadapi semua tantangan yang ada! Jalani langkahmu setapak demisetapak, kamu pasti akan berhasil mencapai puncak gunung itu seperti yangkamu inginkan! dan nikmatilah pemandangan yang luar biasa !!! Apakah kamumengerti?
* * Dengan takjub si pemuda mendengar semua ucapan kakek, sambil tersenyum gembira dia menjawab "Saya mengerti kek, saya mengerti! Terima kasih kek!Saya siap menghadapi selangkah demi selangkah setiap rintangan dan tantangan yang ada! Tekad saya makin mantap untuk mendaki lagi sampai mencapai puncakgunung ini.
* *Dengan senyum puas si kakek berkata, "Anak muda, Aku percaya kamu pasti bisa mencapai puncak gunung itu! Selamat berjuang!!!
* *Tidak ada jalan yang rata untuk sukses!
* *Sama seperti analogi Proses pencapaian mendaki gunung tadi. Untuk meraih sukses seperti yang kita inginkan, Tidak ada jalan rata! tidak ada jalanpintas! Sewaktu-waktu, rintangan, kesulitan dan kegagalan selalu datang menghadang. Kalau mental kita lemah, takut tantangan , tidak yakin pada dirisendiri, maka apa yang kita inginkan pasti akan kandas ditengah jalan. * *Hanya dengan mental dan tekad yang kuat, mempunyai komitmen untuk tetapberjuang, barulah kita bisa menapak di puncak kesuksesan. *
Category:
��
00.20 | Posted in
Sebuah dongeng rakyat yang sampai sekarang masih cukup terkenal, dan sampai sekarang tetap saya ingat karena telah memberikan inspirasi yang mendalam bagi saya.
Dikisahkan seorang peternak angsa, memiliki begitu banyak angsadi peternakannya.
Sang peternak adalah seorang yang rajin memelihara angsa-angsanya, hanya saja karena pengelolaan peternakannya yang sederhana dan tidak pernah diupayakan untuk ditingkatkan, maka hasil telur dari angsa-angsa ini selalu begitu-begitu saja tidak pernah memberikan peningkatan penghasilan bagi sang peternak.
Suatu pagi, seperti biasa sang peternak bangun dari tidurnya dan bergegas menuju kandang-kandang angsanya untuk segera mengumpulkan telur-telur yang dihasilkan si angsa hari itu. Betapa terkejutnya sang peternak ketika mendapati sebuah telur berwarna kuning keemasan dari seekor angsa tua di kandang paling ujung.
"Siapa yang pagi-pagi telah berusaha mempedayai saya.", gumamnya dalam hati sambil memungut telur keemasan tadi.
"Mungkinkah ini sebuah telur dari emas", pikirnya kemudian.
Lama dia berpikir me-logika terhadap apa yang terjadi dengannya pagi itu, sambil terus memandangi telur keemasan digenggamannya.
Merasakan beratnya, mengetuk-ngetukkannya pada batu, menggores-goreskannya, sampai pada suatu keyakinan dalam hati pak peternak bahwa dia harus bergegas memastikan benda apa itu.
Bergegas dia menuju ke tempat ahli logam tak jauh dari rumahnya, yang kemudian dia meminta sang ahli logam untuk menganalisa benda apakah yang dia temukan pagi itu. Sang ahli logam mengambil lup-nya, yang kemudian mencermati telur keemasan yang diterimanya
.Beberapa saat kemudian dia memandangi si peternak, sambil menyerahkan telur tersebut dan berkata, "Ini adalah emas murni 24 karat berbentuk bulat telur dengan berat hampir satu kilogram..!".
Setengah tak percaya si peternak kemudian meminta sang ahli logam untuk menukar telur emas tersebut dengan uang sesuai dengan taksiran harganya.Segepok uang yang diterimanya kemudian segera dibelanjakan segala barang yang dia impikan selama ini untuk dimiliki dari pakaian-pakaian yang bagus dan mahal, perabot-perabot mahal, dan sebagainya.
Esok harinya, karena masih banyak sisa uang untuk hidupnya hari itu, dengan langkah malas dia menuju ke kandang angsanya untuk memunguti telur-telur hasil pada hari itu. Dia sama sekali tidak menyangka bahwa kejadian telur emas kemarin hari akan berulang lagi pada hari itu. Dan benar dia kembali menemukan telur emas pada angsa yang sama.
Bergegas dia berlari menuju kota untuk kembali menjual telur tersebut.
Esok paginya setelah bangun pagi, dengan berharap-harap cemas dia kembali menuju angsa tua petelur emas. Dan benar! Kembali sang angsa mempersembahkan satu telur emas kepada sang peternak.Hal yang sama terjadi esok paginya, esok paginya, dan seterusnya, sehingga membuat si peternak menjadi rajin bangun pagi-pagi sekali untuk sekedar segera mendapat telur emas dari angsa tua itu.
Dalam waktu singkat, kehidupan si peternak pun berubah. Si angsa tua juga sudah diberi tempat khusus di sebelah kamar tidur si peternak agar telur emas hasil si angsa tua tiap pagi tidak dicuri orang dan dengan mudah dapat segera diambil oleh sang peternak untuk dijual. Rumahnya kini telah berubah menjadi begitu mewah. Lama kelamaan timbulah sifat tamak dari si peternak."Mengapa saya harus menunggu satu butir telur emas setiap harinya dari si angsa tua", pikirnya.., ..betapa bodohnya saya.". "Isi perut angsa tua itu pastilah penuh dengan emas,.kenapa tidak sekarang saja saya ambil semuanya, sehingga saya tidak perlu susah-susah menunggu tiap pagi, serta dalam sekali waktu saya sudah bisa dapatkan semua.", begitulah pikir sang peternak.
Diambilnya parang besar miliknya, dan dalam sekejap dibelahlah dada si angsa tua. Tapi apa yang terjadi? Tak ada secuil pun telur emas di dalam perut si angsa tua. Dan yang lebih buruk, si angsa tua saat itu juga mati digenggaman sang peternak. Telur emas tiap pagi pun tinggal kenangan.
Cerita ini terkenal dengan sebutan Aesop's fable dengan judul `The goose and the golden eggs'. Mengapa cerita ini begitu menarik bagi saya? Seseorang yang telah menginjak dewasa dan mulai harus menghidupi dirinya tentunya mulai sadar bahwa dia harus memiliki `sesuatu' yang bisa dijadikan semacam modal agar dia bisa selalu terus menerus menghasilkan *sesuatu* yangbisa menghidupi dirinya. Apalagi kalau orang tersebut sudah memutuskan untuk membangun sebuah rumah tangga.`Sesuatu' (dengan tanda kutip) yang saya maksud bisa berupa keahlian, kepandaian, pengetahuan, ketrampilan, ketekunan,keberanian, dsb.
Sedang sesuatu di atas adalah bisa berupa uang, penghargaan, pengakuan, kesempatan, dsb.Sesuatu tadi adalah sebuah `telur emas' bagi kita. Ketika kita mulai menekuni sebuah profesi, ketika kita mulai merintis sebuah usaha, ketika kita mulai meniti karir, hari demi hari, bulan demi bulan, tahun demi tahun, sedikit demi sedikit akan muncul `telur emas-telur emas'bagi kita.Lalu dimanakah letak angsanya? Tak lain adalah `Sesuatu' (dengan tanda kutip) yang saya sebutkan di atas. `Sesuatu' yang semua itu bermuara kepada diri kita, baik badan kita secara fisik, pemikiran kita, serta jiwa, emosi dan rohani kita.
Dan bila dikembangkan, keluarga adalah juga merupakan bagian dari `angsa' kita, baik itu manusianya, suasananya, semangatnya,kebersamaannya, rasa cita kasihnya, keteduhannya dan semua hal yang bisa memastikan bahwa kita bisa akan selalu menghasilkan `telur emas', hari demi hari, sedikit demi sedikit.Kisah fabel yang saya ceritakan diatas sepertinya bisa terlihat sebagai kisah yang terlalu ekstrim. Tapi bila kita mau berkaca pada kehidupan di sekitar kita, kita mungkin akan sadar bahwa perumpamaan sang peternak membelah dada angsa untuk segera memperoleh semua telur emas sekaligus dalam sekejap ternyata banyak terjadi di sekitar kita.Kita lihat di sekitar kita bagaimana sesorang yang ingin mengejar karir sampai ke puncak dengan segera, justru mengabaikan kesehatan dirinya sendiri, pola makannya, jam istirahatnya. Tak lain dia pelan-pelan membelah dada angsanya sendiri.Masih banyak diantara kita, dalam menjalankan profesinya, atau dalam melakukan usahanya, ingin mendapatkan keuntungan yang berlipat dalam sekejap. Sehingga sampai lupa waktu mengabaikan saat-saat istri dan anak-anaknya membutuhkan sebuah kebersamaan dengannya. Tanpa dia sadari, dalam mencoba dia mendapatkan telur emas, justru dia berusaha`membunuh' si angsa.Bisa jadi kita sebagai manusia yang memiliki keahlian, ketrampilan, pengetahuan, semangat, keberanian adalah manusia-manusia yang akan selalu menghasilkan telur emas-telur emas setiap harinya. Dan hari demi hari kita selalu bangga akan telur emas yang kita hasilkan. Tapi yakinkah kita akan selalu ada telur emas ketika kita justru mulai tidak begitumenghiraukan angsa-angsa kita. Ketika kita lupa untuk memperhatikan kesehatan fisik diri kita, ketika kita mulai mengabaikan kesehatan rohani kita, ketika kita melalaikan sumber daya manusia di keluarga kita.Itulah yang saya selalu coba untuk mengingatkan diri saya, bahwa untuk menjamin selalu adanya telur emas, begitu penting usaha untuk memberdayakan diri dan keluarga kita
Category:
��
00.15 | Posted in
Sepulang Columbus dari perjalanannya yang fenomenal "menemukan" benua Amerika,
berbagai penghargaan dan penghormatan datang melimpahinya.
Namanya tenar dan perjalanannya menjadi pembicaraan di mana-mana. Walaupun banyak orang yang mengakui pekerjaannya sebagai sebuah prestasi, ternyata tidak semua orang dapat mengapresiasi dan menerima penghargaan yang diberikan atas kepeloporan Columbus.
Apapun motif yang ada di benaknya, mereka senantiasa mencela Columbus.
"Ah, kalau cuma melakukan perjalanan seperti itu aku juga bisa, cuma aku saja yang nggak mau," kata mereka.
Mendengar kata-kata miring yang ditujukan kepadanya, Columbus mendatangi mereka sambil membawa sebutir telur. Katanya, "Kalau kamu memang bisa melakukan seperti yang aku lakukan, sekarang tolong kamu buat supaya telur ini dapat berdiri tegak pada ujungnya.
" Mendapat tantangan Columbus, orang-orang itu satu persatu mencoba memberdirikan telur itu. Semua mencoba dan semua gagal karena telur itu selalu terguling setiap dicoba untuk diletakkan pada posisi berdiri. Setelah berulang-ulang mencoba dan gagal, akhirnya mereka menyerah.
"Kalau kalian menyerah, maka aku akan tunjukkan kepada kalian bagaimana membuat telur itu dapat berdiri di meja, " kata Columbus.
Maka diambilnya telur itu, lalu diletakkannya dengan keras di meja sehingga bagian bawahnya retak. Dan telur itupun dapat berdiri di atas meja. Melihat telur dapat berdiri di meja tapi dilakukan dengan cara seperti itu, orang-orang kemudian protes.
"Kalau caranya seperti itu, kami semua juga dapat membuat telur itu berdiri di atas meja." "Kalau kamu dapat melakukan seperti yang aku lakukan, mengapa kamu tidak melakukannya sejak tadi..?"
***
Kalau tidak berhati-hati menjalani keseharian, kita bisa jatuh pada sikap seperti orang-orang yang mencela Columbus; meremehkan sebuah prestasi hanya karena menganggap diri kita bisa melakukan hal yang sama. Yang kadang kita lupa dan sering abaikan, "merasa bisa" dan "terbukti bisa" adalah dua hal yang berbeda. Padahal, memuji dan menghargai dengan tulus kepeloporan orang lain justru menunjukkan kerendahan hati dan ketinggian kualitas pribadi seseorang.
Category:
��
00.09 | Posted in
Suatu ketika di sebuah sabana, berkumpullah kelompok harimau. Di kelompok itu, juga tinggal beberapa harimau muda yang baru mulai belajar berburu. Ada seekor harimau muda yang terlihat menjauh dari kelompok itu. Dia ingin mencari tantangan.
Kaki-kaki mudanya melintasi rumput-rumput yang belum terjamah. Matanya terlihat waspada mengawasi sekitarnya. Tanpa disadari, kakinya menuju sebuah telaga yang menjorok ke dalam. Airnya begitu bening, memantulkan apa saja yang terlihat di atasnya. Sang harimau muda terkejut, ketika dilihatnya ada seekor harimau lain di sana. "Hei...ada harimau lain yang tinggal di dalam air."
Kucing besar itu masih tertegun ketika melihat harimau di telaga itu selalu mengikuti setiap gerak-geriknya. Ketika dia mundur menjauh, harimau dalam telaga itu pun ikut menghilang. Sesaat kemudian, harimau itu menyembulkan kepalanya, oh, ternyata harimau telaga itu masih ada. Dipasangnya senyum persahabatan, dan ada balasan senyum dari arah telaga. "Akan kuberitahu yang lain. Ada seekor harimau baik hati yang tinggal di tempat ini."
Kabar tentang harimau dalam telaga itu pun segera diberitahukannya. Ada seekor harimau lain yang tertarik, dan ingin membuktikan cerita itu. Setelah beberapa saat, sampailah dia di telaga itu. Dengan berhati-hati, hewan belang itu memperhatikan sekeliling. Ups.. kakinya hampir terperosok ke dalam telaga. Dia terlihat mengaum, seraya menyembulkan kepalanya ke arah lubang telaga. "Hei...ada harimau yang sedang marah di dalam sana," begitu pikirnya dalam hati. Harimau itu kembali menyeringai, memamerkan seluruh taring miliknya. Dia menunjukkan muka marah. Ohho, ternyata harimau dalam telaga pun tak kalah, dan melakukan tindakan serupa.
"Ah, temanku tadi pasti berbohong." Tak ada harimau baik dalam telaga itu. Aku hampir saja dimakannya. Lihat, wajahnya saja terlihat marah, dan selalu menggeram. Aku tak mau berteman dengan harimau dalam telaga itu." Harimau yang masih marah itu segera bergegas pergi. Rupanya ia tidak menyadari bahwa harimau dalam telaga itu, sesungguhnya adalah pantulan dari dirinya.
***
Pandangan orang lain, sama halnya dengan cermin dan telaga, adalah pantulan dari sikap kita terhadap mereka. Dugaan dan sangkaan yang kerap muncul, bisa jadi adalah refleksi dari perlakuan kita terhadap mereka. Baik dan buruknya suatu tanggapan, tak lain merupakan balasan dari diri kita sendiri. Layaknya cermin dan air telaga, semuanya akan memantulkan bayangan yang serupa. Tak kurang dan tak lebih.
Agaknya kita perlu mencari sebuah cermin besar untuk berkaca. Menatap seluruh wajah kita, dan mengatakan kepada orang di dalam cermin itu. Tataplah dalam-dalam, seakan ingin menyelami seluruh wajah itu dan berkata, "Sudahkah saya menemukan wajah yang bersahabat di dalam sana?" Teman, cobalah menatap wajah kita dalam-dalam, dan cobalah jujur menjawabnya, "Sudahkah kutemukan wajah yang bersahabat di dalamnya?"
Category:
��
02.34 | Posted in
Norman Vincent Peale adalah Penulis buku "The Power of Positive Thinking
Suatu ketika seorang pria menelepon Norman Vincent Peale.
Ia tampaksedih.
Tidak ada lagi yang dimilikinya dalam hidup ini.
Norman mengundang pria itu untuk datang ke kantornya."Semuanya telah hilang. Tak ada harapan lagi," kata pria itu. "Aku sekarang hidup dalam kegelapan yang amat dalam. Aku telah kehilangan hidup ini.
Norman Vincent Peale, penulis buku "The Power of Positive Thinking",tersenyum penuh simpati. "Mari kita pelajari keadaan anda," katanya Norman dengan lembut.
Pada selembar kertas ia menggambar sebuah garis lurus dari atas ke bawah tepat di tengah-tengah halaman. Ia menyarankan agar pada kolom kiri pria itu menuliskan apa-apa yang telah hilang dari hidupnya.Sedangkan pada kolom kanan, ia menulis apa-apa yang masih tersisa.
"Kita tak perlu mengisi kolom sebelah kanan," kata pria itu tetap dalam kesedihan.
"Aku sudah tak punya apa-apa lagi.""Lalu kapan kau bercerai dari istrimu?" tanya Norman.
"Hei, apa maksudmu? Aku tidak bercerai dari istriku. Ia amat mencintaiku!"
"Kalau begitu bagus sekali," sahut Norman penuh antusias.
"Mari kita catat itu sebagai nomor satu di kolom sebelah kanan "Istri yang amat mencintai".
Nah, sekarang kapan anakmu itu masuk penjara?""Anda ini konyol sekali. Tak ada anakku yang masuk penjara!"
"Bagus! Itu nomor dua untuk kolom sebelah kanan "Anak-anak tidak berada dalam penjara." kata Norman sambil menuliskannya di atas kertas tadi.
Setelah beberapa pertanyaan dengan nada yang serupa, akhirnya pria itu menangkap apa maksud Norman dan tertawa pada diri sendiri.
"Menggelikan sekali. Betapa segala sesuatunya berubah ketika kita berpikir dengan cara seperti itu," katanya.Kata orang bijak, bagi hati yang sedih lagu yang riang pun terdengar memilukan.Sedangkan orang bijak lain berkata, sekali pikiran negatif terlintas dipikiran, duniapun akan terjungkir balik.......Maka mulailah hari dengan selalu berfikir positif.....
Norman Vincent Peale adalah Penulis buku "The Power of Positive Thinking
Category:
��
02.21 | Posted in
Seorang pembuat jam tangan berkata kepada jam yang sedang dibuatnya.
“Hai jam, apakah kamu sanggup untuk berdetak paling tidak 31,104,000 kali selama setahun?”
“Ha?”, kata jam terperanjat, “Mana sanggup saya?”
“Bagaimana kalau 86,400 kali dalam sehari?”
“Delapan puluh enam ribu empat ratus kali? Dengan jarum yang ramping-ramping seperti ini?”Jawab jam penuh keraguan.
“bagaimana kalau 3,600 kali dalam satu jam?”

“Dalam satu jam harus berdetak 3,600 kali? Banyak sekali itu”
tetap saja jam ragu-ragu dengan kemampuan dirinya.
Tukang jam itu dengan penuh kesabaran kemudian bicara kepada si jam.
“Kalau begitu, sanggupkah kamu berdetak satu kali setiap detik?”
“Naaaa, kalau begitu, aku sanggup!” kata jam dengan penuh antusias.
Maka, setelah selesai dibuat, jam itu berdetak satu kali setiap detik.
Tanpa terasa, detik demi detik terus berlalu dan jam itu sungguh luar biasa karena ternyata selama satu tahun penuh dia telah berdetak tanpa henti.
Dan itu berarti dia telah berdetak sebanyak 31,104,000 kali.
Ada kalanya kita ragu-ragu dengan segala tugas pekerjaan yang begitu terasa berat.
Namun sebenarnya kalau kita sudah menjalankannya, kita ternyata mampu. Bahkan yang semula kita anggap impossible untuk dilakukan sekalipun.Jangan berkata “tidak” sebelum Anda pernah mencobanya.
Category:
��
01.48 | Posted in
Walter Elias Disney dilahirkan di Chicago pada tanggal 5 Desember 1901.Ibunya Flora Call, adalah seorang wanita Jerman. Sedangkan ayahnya EliasDisney, adalah seorang keturunan Irlandia. Kehidupan keluarga Disneyberpindah dari satu kota ke kota lain, karena Elias Disney, yang sebenarnyaterpesona oleh dunia bisnis, tidak mempunyai kesesuaian diri dengan duniaitu dan seringkali mengalami kegagalan finansial.
Pada tahun 1906, keluarga Disney pindah ke daerah Marceline, Missouri, ditanah pertanian yang baru dibelinya. Walt Disney kecil menyukai kehidupan didaerah barunya tersebut. Selain itu, kehidupan di desa tersebut jugamenghidupkan rasa sayangnya kepada binatang-2 yang hidup di sekitarnya,seperti bebek, tikus, dan anjing. Kelak, ternyata hewan-2 itulah yangmembuat namanya menjulang. Dari sini, Walt Disney menarik pelajaran berhargayang dia terapkan sepanjang hidupnya, yaitu bahwa KEBAHAGIAA! N AKAN TIMBUL DALAM DIRI KITA APABILA KITA MELAKUKAN SESUATU YANG BENAR-BENAR KITA SUKAI.
Kehidupan Walt Disney yang bahagia itu teryata hanya bisa dinikmati sesaatsaja. Kegagalan panen yang berturut-turut membuat Elias Disney, ayahnyaharus menjual ladang pertaniannya dan membeli sebuah perusahaan koransetempat yang kecil. Untuk menghemat biaya pegawai, Elias Disneymempekerjakan Walt Disney dan kakaknya Ray tanpa biaya. Setiap pagi pukul3.30 dinihari Walt dan Ray sudah harus bangun untuk menunggu kedatangan trukpengangkut. Sesudah itu mereka harus menjalankan tugas harian mengantarkankoran kepada para pelanggan di kota. Kadang-kadang orang menjumpai Waltberjalan dengan kelelahan dan gemetar kedinginan dengan bawaan hampirseberat dua kali berat tubuhnya. Adakalanya cuaca begitu dingin, sehinggaWalt harus berjongkok di sudut jalan sekedar untuk menghangatkan diri.
Seringkali Walt berpikir, apakah untuk hidup di dunia ini orang harusbekerja mati-matian sebagai budak dengan upah yang hanya bisa sekedar untuksurvive ? Tidak adakah jalan lain untuk hidup ? Bila Walt mengantarkan koranuntuk para pelanggannya yang kebanyakan adalah orang kaya di kota, maka Waltjuga mulai berpikir mengapa mereka bisa hidup mewah, sementara dirinya hidupserba kekurangan. Hal ini akhirnya melahirkan pelajaran kedua di dalamhidupnya, yaitu bahwa KEHIDUPAN ITU ADALAH SUATU PILIHAN. APAKAH KITA MAU HIDUP KAYA ATAU MISKIN, TERGANTUNG ATAS KEPUTUSAN DAN TINDAKAN KITA SEPENUHNYA SAAT INI.
Atas dasar pemikiran itulah maka setelah beranjak dewasa Walt bersikerasmemutuskan untuk masuk ke dinas tentara, karena menurutnya pekerjaan tentarabisa lebih memberi kekayaan dibanding sebagai pengantar koran yang bekerjatidak dibayar. Di sela-2 dinas ketentaraannya, Walt menggunakan waktuluangnya untuk menggambar.
Rupanya, bakat Walt dalam menggambar memang luar biasa, sehingga ! dalamwaktu yang singkat banyak teman-2nya di ketentaraan yang minta dibuatkangambar dirinya.
Setelah perang dunia I usai, Walt keluar dari dinas tentara. Saat itu,sangatlah sulit mencari pekerjaan. Ini merupakan masa-masa paling suramdalam kehidupan Walt Disney. Untuk kembali ke orang tuanya dia malu, karenawaktu itu dia sering menyombongkan pada orang tuanya bahwa pekerjaan tentaraitu adalah `pekerjaan orang kaya'.
Walt tidak mempunyai uang barang sedikitpun, dan terpaksa menumpang dibelakang sebuah bengkel kecil, dengan sebuah bangku usang, satu-satunyaperabotan yang dimilikinya, untuk makan dan tidur. Lebih parah lagi,seminggu sekali dia harus pergi mengendap-endap ke stasiun kota di malamhari hanya sekedar untuk `mencuri' mandi.
Walt menyadari, bahwa hal ini tidak mungkin dibiarkan terus menerus. Diakembali ingat impiannya di masa lalu, bahwa dia ingin menjadi kaya, bukangelandangan seperti sekarang. Tapi, apa yang bisa dilakukan dengankeadaannya yang sekarang, tanpa modal, tanpa kenalan, tanpa pekerjaan. Dalamkeadaan paling parah dalam hidupnya, Walt akhirnya bisa merumuskan prinsiphidupnya yang ketiga, yaitu TIDAK PEDULI SEBERAPA PARAH KEADAAN KITA SAAT INI, NAMUN KEADAAN PASTI AKAN BERUBAH LEBIH BAIK APABILA KITA MASIH MEMILIKI SATU HAL : HARAPAN
Harapan itu pula yang terus memacu pikiran Walt. Akhirnya Walt menyadari,bahwa satu-satunya yang masih dimilikinya adalah bakat menggambarnya. Tapi,bagaimana caranya agar bakat tersebut bisa menghasilkan uang untuk dirinya ?Setelah sekian lama mencari-cari, Walt memutuskan bahwa Hollywood adalahtempat yang cocok dengan dirinya, dengan bakat yang dimilikinya. Untukkesana, terpaksa Walt menahan malu dan meminjam uang dari kakaknya Ray.Setibanya disana, ternyata Walt hanyalah satu dari sekian ribu orang yangberharap bisa menjadi bintang di Hollywood.
Mulailah Walt masuk satu persatu ke studio yang ada disana, dan mencobamenawarkan diri untuk bekerja apa saja, asal ada hubungannya dengan duniaperfilman. Bukan hal yang mudah ternyata, karena tidak ada satupun studioyang mau menerimanya, bahkan untuk pekerjaan yang paling rendah sekalipun.
Walt menyadari, bahwa para studio itu menolaknya karena dirinya tidakmenunjukkan satu keahlian khusus, yang membuat mereka tertarik kepadanya.Belajar dari situ, Walt membeli beberapa kertas kosong dan mulai menggambar.Kemudian Walt kembali lagi ke studio-2 itu lagi, kini dengan menonjolkan`bakat' yang dimilikinya. Ternyata ada satu studio yang tertarik denganbakat Walt yang luar biasa.
Mereka bahkan langsung memesan satu cerita "Alice in The Wonderland" dalambentuk film kartun bergerak, dengan harga awal US$ 1.500.
Jumlah itu justru membuat Walt kaget, karena pada awalnya Walt hanyaberharap mendapatkan upah US$ 50 sebulan, hanya sekedar untuk bertahanhidup. Rangkaian film "Alice in The Wonderland" sukses luar biasa di bioskopAmerika, dan bertahan sampai tiga tahun berturut-turut. Dengan hasil darifilm ini, Walt mulai bisa memperbaiki hidupnya, membeli rumah, membuatstudio sendiri dan menikah dengan Lilian Bounds.
Suatu hari, Walt teringat masa kecilnya yang bahagia di pedesaan. Hal inimenginspirasi dirinya untuk menggambar tiga sahabat binatangnya waktu itu,yaitu bebek, tikus, dan anjing. Dari sinilah kemudian lahir Donald Duck,Mickey Mouse dan Pluto. Ketiga binatang inilah yang membawa Walt Disneymenuju ke kejayaannya sebagai seorang bintang di Hollywood. Selain itu, Waltjuga rajin menciptakan film-film animasi lain yang terus mencetak uang bagidirinya, seperti Snow White, Cinderella, Peter Pan dan Bambi. Dari sinilahWalt kemudian mendedikasikan diri seutuhnya untuk kebahagiaan anak-2 sedunia.
Pada tahun 1950, Walt mempunyai impian untuk membangun taman impian bagianak-anak. Impian Walt ini dianggap gila oleh rekan-2nya sesama pengusaha,namun Walt tetap dengan pendiriannya. Taman bermain ini akhirnya bisadiwujudkan pada tahun 1955 di Anaheim, California.
Pada waktu pembukaan, Walt mengatakan dalam pidatonya "KESUKSESAN DIMULAI KETIKA KITA MULAI MENCIPTAKAN IMPIAN JAUH KEDEPAN. DAN SAAT KITA BERKOMITMEN UNTUK MENCAPAI IMPIAN ITU, MAKA SELANJUTNYA IMPIAN ITU YANG AKAN MENJADI MAGNET DAN MENARIK KITA KESANA????..". Walt Disney meninggal pada tahun 1966. Namun visi dan impiannya untukkebahagiaan anak-anak akan terus dikenang oleh dunia sepanjang masa.
Category:
��
01.42 | Posted in
Papa sudah dari tadi mengetok kamarku, dan masuk begitu aku izinkan. Matanya agak kaget melihatku belum cuci muka. Tapi, Papa kemudian tersenyum, dan ikut menempelkan keningnya di kaca jendela. Kami berjajaran, belum juga bicara. Kulirik, kaca di depan Papa pun mengembun, bau rokok yang samar kurasakan keluar.
“Ada apa, Ila? Mau main hujan?” tanya Papa, tanpa mengalihkan wajah.
Aku mengangguk.
“Ila….”
Oalah, Papa pasti tak melihat anggukanku. “Iya… tapi malu, Pa. Nanti pasti Papa meledek, bilang Ila belum dewasa.”
Papa memaling, tersenyum. “Apa hubungannya hujan dan dewasa?”
“Ya ada, Pa. Papa kan tahu, Ila suka mandi hujan. Dari dulu. Dan kalau mandi hujan, Papa juga pasti tahu, paling enak itu telanjang. Nah, kalau Ila telanjang, Papa pasti marah, dan menganggap Ila kekanak-kanakan, atau edan. Iya, kan?”
Papa tertawa, bergelak. Jemarinya mengacak rambutku. “Hari ini tidak sekolah?”
Aku menggeleng. “Malas, Pa.”
“Ya sudah. Tapi jangan lama-lama malasnya.” Papa pergi, setelah mengelus pipiku. Aku tahu, Papa pasti menuju kamar adikku, bertanya ini-itu, selalu begitu sejak dulu.
Aku kembali terperangkap kemalasan. Tak tahu sebabnya. Jendela kubuka, angin yang basah segera menyerbu kamarku. Tapi kemalasan ini tak juga pergi. Aku tak akan sekolah. Bolos. Tanpa surat izin. Tak mungkin kan, menulis “malas” di surat izin? Berbohong dan bilang sakit? Papa pasti akan marah.
Ihh… kenapa ya bisa begini, bahkan keluar kamar pun aku tak tergoda. Mama pasti sibuk di dapur sana. Membuat sarapan, meski sekadar telur ceplok atau dadar. Samar, angin menerbangkan bau dapur ke kamarku, memancing kemeriyuk usus di perutku. Sarapan? Malas ah!
Aku memang diizinkan Papa untuk tak sekolah, jika malas. Papa tidak pernah ingin aku melakukan sesuatu dengan terpaksa. “Kemalasan itu bukan dosa,” kata Papa, “Sepanjang tidak membuat orang lain jadi menderita.” Maksud Papa, aku boleh malas dan tidak melakukan apa pun, jika kemalasan itu tidak membuat rugi orang lain. Bersekolah misalnya. Cuma satu kemalasan yang tak diizinkan Papa, sholat. “Malas pun, semalas-malasnya, kamu harus tetap sholat,” pintanya. Itu harga mati. Aku tak pernah menawarnya, tak pernah berani.
Papa sesungguhnya ayah yang luar biasa. Meski sedikit bicara, tapi seluruh gestur Papa menunjukkan dia sangat care pada keluarga ini. Papa juga sangat menghargai hak pribadi. Ia tidak akan pernah berani masuk kamarku sebelum aku izinkan. Papa juga tak pernah membuka laci mejaku, telepon selulerku, bahkan saku kemeja atau celanaku. Bagi Papa, sesuatu yang belum aku ceritakan, adalah rahasiaku. “Rahasia itu adalah harta berharga bagi setiap orang. Hanya kepada orang yang paling dia cintai, harta itu ikhlas dia bagi,” kata Papa.
Aku selalu tertawa jika Papa bicara begitu. Dan sambil kurangkul, selalu aku “sanggah” ucapannya. “Kalau Ila belum cerita, itu bukan berarti Ila tidak cinta Papa. Ila cuma menunggu, sampai cinta itu bertambah tua. Seperti Papa, hahaha….” Papa biasanya tertawa, dan memencet hidungku.
Papa juga tidak berusaha tampil sempurna. Kalau ke mal, misalnya, Papa masih sering tergoda pada wajah-wajah cantik, dan menatap lama, terkagum-kagum. Papa tak pernah menyembunyikannya. Dulu aku pernah “marah” dan menegur Papa. Tapi dia cuma tertawa, demikian juga Mama.
“Kenapa Ila tidak marah kalau Papa juga memandang Ila, berlama-lama?”
“Lho, memang Ila cantik?”
Papa mengangguk, tersenyum.
“Tapi…, tapi kan Ila anak Papa.”
“Papa juga memandang mereka dengan mata seorang ayah….”
Halah!
Papa tergelak, demikian juga Mama.
Itulah Papaku, demikian dekat denganku. Aku kadang merasa bukan hanya menjadi anaknya, tapi juga sahabatnya. Bahkan, kemesraan Papa membuat aku kadang merasa menjadi “kekasihnya”.
Dan kedekatan itu mulai berubah. Papa bilang, aku harus mulai kenal lelaki, yang bukan Papa. Lelaki yang seusia denganku, dengan emosi dan pikiran yang setara. “Lelaki yang kepadanya, kamu berani membagi sedikit rahasia.”
“Ila sudah punya, Papa.”
“Hah! Siapa?”
“Elang.”
“Lha, itu kan adikmu?”
Aku tertawa.
Papa ingin aku tidak berada terus dalam image Papa sebagai lelaki yang “sempurna”. Papa bilang, kalau aku masih selalu membandingkan seorang lelaki dengan Papa, itu artinya aku belum dewasa. “Perempuan yang dewasa Ila, sudah dapat lepas dari bayang ayahnya. Menerima lelaki lain tanpa membanding. Kamu harus bisa.”
“Papa ingin aku punya pacar?”
“Bukan.”
“Lalu?”
“Papa ingin kamu punya teman lelaki agar kamu dapat belajar bernegosiasi. Percayalah, makin banyak kamu kenal teman lelaki, kamu akan tahu betapa menarik pikiran mereka. Mengenal mereka membuat kamu tidak akan terpedaya, Ila.”
“Apakah lelaki suka memperdaya, Papa?”
“Untuk wanita cantik, iya?”
“Papa juga sering, dong?”
“Lho, kok?”
“Ila kan cantik. Juga Mama.”
Papa tertawa, begitu kerasnya.
Yah, aku memang harus mengenal lelaki. Hmm… tapi siapa ya? Ray? Nggak ah, dia gak asyik. Heru? Ah, dia masih kekanak-kanakan. Viktor? Emoh ah, dia Batak. Hahaha… apa juga hubungannya. Kayaknya si Galang aja deh. Anaknya pendiam, penyendiri, dan suka puisi. Dia agak mirip Papa. Lho, kok malah “mencari” yang mirip Papa? Tidak, tidak boleh. Lalu siapa?
Papa….. Aku bingung niihhh!
Category:
��
01.36 | Posted in
Bagaimana cara Anda menenangkan diri saat sedang merasa tidak nyaman dengan keadaan, sedih, atau tertekan? Merenung sambil menikmati secangkir coklat hangat, menelpon teman-teman untuk curhat habis-habisan, atau justru memilih mendekam di kamar seharian?Apapun pilihan Anda, hal yang terpenting adalah keefektifannya. Bila Anda bisa terlepas dari tekanan setelah itu, berarti cara yang Anda tempuh berhasil. Selain beberapa cara yang telah disebut tadi, berikut ini ada beberapa tips sederhana untuk menghalau stres.
1. Buka album foto lama
Membuka-buka album foto lama yang menyimpan saat-saat terindah Anda bersama pasangan, keluarga, atau teman-teman, mampu membantu Anda lepas dari stres. Sebuah penelitian di United Kingdom’s Open University mengungkapkan, mood seseorang akan membaik hingga 11% setelah melihat-lihat album foto, sementara efek alkohol atau menonton tayangan hiburan di televisi hanya berdampak sekitar 1% terhadap peningkatan mood.Untuk menjaga mood Anda, cobalah memasang foto-foto orang tercinta di meja kerja Anda. Atau, simpan sebagai screensaver komputer.
2. Ngemil kacang
Daripada mengambil sekotak coklat untuk meningkatkan kembali semangat yang kendur akibat stres, lebih baik ambil segenggam kacang. Lemak omega-3 dalam kacang-kacangan, menurut para peneliti di University of Pittsburgh, mampu mengurangi depresi. Lemak dalam kacang juga tidak membuat Anda gemuk.
3. Hirup aromaterapi
Beberapa orang menyukai aroma segar seperti aroma buah-buahan untuk membangkitkan mood. Sebagian lagi memilih aroma lavender atau chamomile untuk membuat pikiran tetap tenang dan fokus. Silakan pilih sesuai kebutuhan dan kegemaran Anda.
4. Buka pintu dan jendela
Di pagi hari saat bangu tidur, buka lebar-lebar jendela kamar Anda. Biarkan semilir angin sejuk di pagi hari masuk, juga sinar hangat mentari. Bila Anda punya cukup banyak waktu, makanlah sarapan di ruang terbuka (atau paling tidak di dekat jendela). Percayalah, pikiran Anda akan jauh lebih segar, Anda pun jadi lebih siap memulai aktivitas.Bila di tempat kerja tak ada jendela yang menghadap ke ruang terbuka, luangkan waktu beberapa kali dalam sehari untuk sekadar keluar, berjalan-jalan di sekitar kantor, untuk menikmati suasana luar ruangan. Menurut riset Daniel Kripke dari University of California, seseorang yang berkesempatan menikmati sinar matahari lebih mudah mengatasi depresi dan tidur lebih nyenyak di malam hari.
5. Bersih-bersih
Aktivitas membersihkan kamar atau rumah bisa membuat Anda lebih baik, karena tak membutuhkan banyak energi untuk berpikir; semuanya sistematis. Setelah semua beres dan rapi, Anda akan merasa lebih baik.
6. Pasang wajah bahagia
Seburuk apapun keadaan, seberapapun sedih perasaan Anda, cobalah tersenyum. Menurut beberpa penelitian, tersenyum akan membuat otot-otot wajah memberikan sinyal ke otak bahwa Anda baik-baik saja, dan pada akhirnya, memperbaiki mood Anda.
Category:
��
01.26 | Posted in
Orang sukses dan orang belum sukses dibedakan dari cara berpikirnya. Cara berpikir atau mindset ini bisa dipelajari, bisa dimiliki oleh siapa saja yang mau sukses. Ini sekedar sharing dari saya yang juga saya dapatkan dari teman saya. Jadi silahkan dibaca-baca cara pemikiran orang sukses ini, jangan langsung diterima mentah-mentah apalagi masak. Yang pasti hati-hati dengan pikiran, karena ini bisa jadi pelayan yang baik atau majikan yang buruk…
Berikut cara berpikir orang sukses :Ungkapan ini berusaha menjelaskan bahwa perbedaan utama antara orang sukses dan orang gagal ada pada cara berpikirnya. Mereka yang sukses adalah mereka yang selalu menggunakan kekuatan berpikir untuk terus memperbaiki hidupnya sehingga lebih baik.
Orang-orang yang sukses ini adalah mereka yang memiliki tipe berpikir positif. Tipe berpikir orang-orang sukses ini adalah:
1. Big picture thinking bukan small thinking

Cara berpikir ini menjadikan mereka terus belajar, banyak mendengar dan terfokus sehingga cakrawala mereka menjadi luas.
2. Focused thinking bukan scattered thinking

Sehingga dapat menghemat waktu dan energi, loncatan-loncatan besar dapat mereka raih.
3. Creative thinking bukan restrictive thinking

Proses berpikir kreatif ini meliputi: think-collect- create-correct- connect.
4. Realistic thinking bukan fantasy thinking

Memungkinkan mereka meminimalkan risiko, ada target & plan, security, sebagai Katalis dan memiliki Kredibilitas.
5. Strategic thinking bukan random thinking

Sehingga simplifies, customize, antisipatif, reduce error and influence other dapat dilakukan.
6. Possibility thinking bukan limited thinking

Mereka dapat berpikir bebas dan menemukan solusi bagi situasi yang dihadapi.
7. Reflective thinking bukan impulsive thinking

Memungkinkan mereka memiliki integritas, clarify big picture, confident decision making.
8. Innovative thinking bukan popular thinking

Menghindari cara berpikir yang awam untuk meraih sesuatu yang lebih baik.
9. Shared thinking bukan solo thinking

Berbagi pemikiran dengan orang lain untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.
10. Unselfish thinking bukan selfish thinking

Memungkinkan mereka berkolaborasi dengan pemikian orang lain.
11. Bottom line thinking bukan wishful thinking

Berfokus pada hasil sehingga dapat meraih hasil berdasarkan potensi pemikiran yang dimiliki.
Pikiran adalah awal dari segalanya. Cara berpikir menentukan cara hidup.
Category:
��
01.02 | Posted in
Seorang pria mendatangi Sang Master, "Guru, saya sudah bosan hidup. Sudah jenuh betul. Rumah tangga saya berantakan. Usaha saya kacau.
Apapun yang saya lakukan selalu berantakan. Saya ingin mati."
Sang Master tersenyum, "Oh, kamu sakit.""Tidak Master, saya tidak sakit. Saya sehat.
Hanya jenuh dengan kehidupan.Itu sebabnya saya ingin mati." Seolah-olah tidak mendengar pembelaannya,
sang Master meneruskan, "Kamu sakit. Dan penyakitmu itu sebutannya, 'Alergi Hidup'. Ya, kamu alergi terhadap kehidupan."
Banyak sekali di antara kita yang alergi terhadap kehidupan. Kemudian,tanpa disadari kita melakukan hal-hal yang bertentangan dengan norma kehidupan.
Hidup ini berjalan terus. Sungai kehidupan mengalir terus,tetapi kita menginginkan status-quo. Kita berhenti di tempat, kita tidak ikut mengalir.
Itu sebabnya kita jatuh sakit. Kita mengundang penyakit.Resistensi kita, penolakan kita untuk ikut mengalir bersama kehidupan membuat kita sakit.
Yang namanya usaha, pasti ada pasang-surutnya.
Dalam hal berumah-tangga,bentrokan-bentrokan kecil itu memang wajar, lumrah.
Persahabatan pun tidak selalu langgeng, tidak abadi.
Apa sih yang langgeng, yang abadi dalam hidup ini?
Kita tidak menyadari sifat kehidupan. Kita ingin mempertahankan suatu keadaan.
Kemudian kita gagal, kecewa dan menderita. "Penyakitmu itu bisa disembuhkan, asal kamu ingin sembuh dan bersedia mengikuti petunjukku." demikian sang Master. "Tidak Guru, tidak. Saya sudah betul-betul jenuh. Tidak, saya tidak ingin hidup." pria itu menolak tawaran sang guru.
"Jadi kamu tidak ingin sembuh. Kamu betul-betul ingin mati?""Ya, memang saya sudah bosan hidup." "Baik,
besok sore kamu akan mati. Ambillah botol obat ini. Setengah botol diminum malam ini, setengah botol lagi besok sore jam enam, dan jam delapan malam kau akan mati dengan tenang."
Giliran dia menjadi bingung. Setiap Master yang ia datangi selama ini selalu berupaya untuk memberikannya semangat untuk hidup. Yang satu ini aneh.
Ia bahkan menawarkan racun. Tetapi, karena ia memang sudah betul-betul jenuh, ia menerimanya dengan senang hati.
Pulang kerumah, ia langsung menghabiskan setengah botol racun yang disebut "obat" oleh Master edan itu.
Dan, ia merasakan ketenangan sebagaimana tidak pernah ia rasakan sebelumnya. Begitu rileks, begitu santai!
Tinggal 1 malam, 1 hari, dan ia akan mati.
Ia akan terbebaskan dari segalamacam masalah.
Malam itu, ia memutuskan untuk makan malam bersama keluarga direstoran . Sesuatu yang sudah tidak pernah ia lakukan selama beberapa tahun terakhir.
Pikir-pikir malam terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan manis. Sambil makan, ia bersenda gurau. Suasananya santai banget!
Sebelum tidur, ia mencium bibir istrinya dan membisiki di kupingnya,"Sayang, aku mencintaimu."Karena malam itu adalah malam terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan manis!
Esoknya bangun tidur, ia membuka jendela kamar dan melihat ke luar. Tiupan angin pagi menyegarkan tubuhnya. Dan ia tergoda untuk melakukan jalan pagi.
Pulang kerumah setengah jam kemudian, ia menemukan istrinya masih tertidur.Tanpa membangunkannya, ia masuk dapur dan membuat 2 cangkir kopi. Satu untuk dirinya, satu lagi untuk istrinya.
Karena pagi itu adalah pagi terakhir,ia ingin meninggalkan kenangan manis! Sang istripun merasa aneh sekali Selama ini, mungkin aku salah. "Maafkanaku, sayang."
Di kantor, ia menyapa setiap orang, bersalaman dengan setiap orang. Staffnyapun bingung, "Hari ini, Boss kita kok aneh ya?"Dan sikap mereka pun langsung berubah. Mereka pun menjadi lembut.
Karena siang itu adalah siang terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan manis! Tiba-tiba, segala sesuatu di sekitarnya berubah. Ia menjadi ramah dan lebih toleran,bahkan apresiatif terhadap pendapat-pendapat yang berbeda.Tiba-tiba hidup menjadi indah. Ia mulai menikmatinya. Pulang kerumah jam 5 sore, ia menemukan istri tercinta menungguinya di beranda depan.
Kali ini justru sang istri yang memberikan ciuman kepadanya, "Sayang,sekali lagi aku minta maaf, kalau selama ini aku selalu merepotkan kamu."Anak-anak pun tidak ingin ketinggalan, "Pi, maafkan kami semua.
Selama ini,Papi selalu stres karena perilaku kami." Tiba-tiba, sungai kehidupannya mengalir kembali. Tiba-tiba, hidup menjadi sangat indah. Ia mengurungkan niatnya untuk bunuh diri. Tetapi bagaimana dengan setengah botol yang sudah ia minum, sore sebelumnya?
Ia mendatangi sang Guru lagi.Melihat wajah pria itu, rupanya sang Guru langsung mengetahui apa yang telah terjadi,
"Buang saja botol itu. Isinya air biasa. Kau sudah sembuh, Apa bila kauhidup dalam kekinian, apabila kau hidup dengan kesadaran bahwa maut dapat menjemputmu kapan saja, maka kau akan menikmati setiap detik kehidupan.
Leburkan egomu, keangkuhanmu, kesombonganmu. Jadilah lembut, selembut air.Dan mengalirlah bersama sungai kehidupan. Kau tidak akan jenuh, tidak akanbosan. Kau akan merasa hidup.
Itulah rahasia kehidupan.
Itulah kuncikebahagiaan.
Itulah jalan menuju ketenangan." Pria itu mengucapkan terima kasih dan menyalami Sang Guru, lalu pulang kerumah, untuk mengulangi pengalaman malam sebelumnya. Konon, ia masih mengalir terus. Ia tidak pernah lupa hidup dalam kekinian.
Itulah sebabnya, ia selalu bahagia, selalu tenang, selalu HIDUP!!!
Category:
��
00.54 | Posted in
Ada hal-hal yang tidak ingin kita lepaskan, orang-orang yang tidak ingin kita tinggalkan tapi ada saatnya dimana kita harus berhenti mencintai seseorang bukan karena orang itu berhenti mencintai kita melainkan karena kita menyadari bahwa orang itu akan lebih berbahagia apabila kita melepaskannya.
* Kita tidak ingin melepaskan seseorang ketika kebahagiaan kita sangat bergantung pada orang itu.
* Kita tidak ingin melepaskan seseorang ketika kita merasa dia itu ganteng, cantik, teristimewa dibandingkan dgn yang lain.
* Kita tidak ingin melepaskan seseorang ketika kita takut tidak dapat menemukan yang seperti dia.
* Kita tidak ingin melepaskan seseorang ketika begitu banyak saat-saat indah senantiasa terbayang di benak kita.
* Kita tidak ingin melepaskan seseorang ketika hati kita berkata "Saya sangat mencintainya". Ingatlah !! Melepaskan bukanlah akhir dari dunia melainkan awal dari suatu kehidupan baru...
* Kita harus melepaskan seseorang karena kebahagiaan kita tidak tergantung padanya. * Kita harus melepaskan seseorang karena kita menyadari yang ganteng,yang cantik, yang istimewa belum tentu yang terbaik buat kita.
* Kita harus melepaskan seseorang karena kita tahu jika Tuhan mengambil sesuatu, Ia telah siap memberi yang lebih baik.
* Kita harus melepaskan seseorang ketika saat-saat indah hanyalah tinggal masa lalu.
* Kita harus melepaskan seseorang karena kepala kita berkata "tidak ada lagi yang dapat dipertahankan".
* Kegagalan tidak berarti Anda tidak mencapai apa-apa...
namun Anda telah memahami sesuatu...!
Segala sesuatu ada waktunya, ada saat mempertahankan, ada saat melepaskan...!!
Category:
��
00.38 | Posted in
Komunikasi, sesungguhnya tidak hanya terbatas dalam bentuk kata-kata. Komunikasi, adalah ekspresi dari sebuah kesatuan yang sangat kompleks : bahasa tubuh, senyuman, peluk kasih, ciuman sayang, dan kata-kata.
Seni mendengarkan, membutuhkan totalitas perhatian dan keinginan mendengarkan, hingga sang pendengar dapat memahami sepenuhnya kompleksitas emosi dan pikiran orang yang sedang berbicara. Bahkan, komunikasi yang sejati, sang pendengar mampu memahami apa yang terjadi / yang dirasakan oleh lawan bicara meski dengan kata-kata yang sangat minimal. Bagaimana Cara Mendengarkan Yang Baik ? Di awal artikel ini pembaca dapat menarik gambaran bagaimana suasana hati Rekan kita dan apa yang diharapkannya ketika ia mencoba "berkomunikasi" dengan kita; dan bagaimana keadaan "hati" Rekan kita setelah itu? Kejadian tersebut tampaknya sangat umum terjadi di mana-mana, di hampir setiap hubungan. karena setiap orang memiliki masalahnya masing-masing hingga seringkali memblokir hubungan positif yang seharusnya terjalin antara mereka dengan Rekan kita-Rekan kita. Tapi, bukan berarti hal itu dapat selalu dimaklumi, bukan? Bagaimana pun, setiap kita , perlu diingatkan kembali, bagaimana cara "mendengarkan" Rekan kita.
1.Fokuskan perhatian Rekan kita
Pada saat Rekan kita mencoba mengatakan sesuatu, berilah perhatian sepenuhnya pada ceritanya. Untuk itu, alangkah baiknya jika kita mengalihkan perhatian sejenak dari film atau sinetron yang sedang ditonton, majalah, koran, atau dari pekerjaan yang sedang dihadapi. Tataplah langsung di matanya sambil memberi kesan bahwa kita benar-benar siap memperhatikan ceritanya, dan mendorongnya untuk bercerita.
2. Re-statement,mengulangi cerita Rekan kita untuk menyamakan pengertian Tahanlah diri untuk tidak menginterupsi ceritanya sampai Rekan kita selesai bercerita. Ketika Rekan kita selesai bercerita, cobalah memberikan kesimpulan berdasarkan hasil tangkapan kita terhadap ceritanya. Pola ini, memberikan feedback bagi kita dan Rekan kita, apakah kita benar-benar telah memahami apa yang diceritakan atau apa yang sebenarnya ingin diungkapkan oleh Rekan kita.
3. Menggali perasaan dan pendapat Rekan kita akan masalah yang sedang dihadapi
Kita boleh bertanya pada mereka : "bagaimana perasaan anda, waktu itu...."; cara ini jauh lebih baik ketimbang menjatuhkan penilaian subyektif atas diri mereka : "ah, kamu pasti salah! Kamu kan penakut...." atau "ah, paling kamu menangis...kan kamu cengeng..." atau "kamu nggak menangis, kan? Penilaian tersebut malah membuat Rekan kita frustrasi karena mereka mengharap kita bisa mengerti perasaan mereka, bukan menilai sikap dan perasaan mereka. Selain itu, penilaian subyektif yang datang terlalu cepat, bisa membuat Rekan kita menarik diri untuk tidak lebih lanjut menceritakan perasaan yang sebenarnya, karena kita sudah punya anggapan tertentu.
4. Bantu Rekan kita mendefinisikan perasaan
Mendengarkan sepenuhnya cerita pengalaman Rekan kita, baik itu menyedihkan dan menyenangkan, membuat kita berdua (dengan Rekan kita) dapat berbagi rasa dan Rekan kita pun akan merasa kita menghargainya. Rekan kita akan biasa bersikap terbuka karena yakin kita pasti bersedia mendengarkan mereka. Jika Rekan kita masih sulit mengidentifikasi perasaan mereka, bantulah dengan mendengarkan cerita mereka sungguh-sungguh, dan melontarkan kesan seperti "Wah..kamu sepertinya sedih sekali"..atau "Kamu kelihatan sangat marah"...atau "kamu sepertinya sedang bosan?". Rekan kita akan sangat lega ketika kita bisa menangkap perasaan mereka. Interaksi demikian, melatih Rekan kita mengidentifikasikan perasaan mereka secara tepat.
5. Bertanya
Hindari sikap memaksakan pendapat, cara, penilaian kita; alangkah lebih baik jika kita membimbing mereka dengan pertanyaan-pertanyaan yang membuat mereka semakin memahami kejadian yang dialami, teman yang dihadapi, perasaan yang mereka rasakan serta sikap - tindakan yang harus mereka lakukan sebagai pemecahannya.
6. Mendorong semangat Rekan kita untuk bercerita
Hanya dengan memberi respon "Ooo....O ya?...Wow!..." sudah menjadi stimulasi bagi mereka untuk makin giat bercerita.Pola ini dapat membuat Rekan kita tenang dan nyaman karena merasa kitamemahami apa yang mereka ungkapkan.
7. Mendorong Rekan kita mengambil keputusan yang tepat
Jika kita ingin membantu Rekan kita menghadapi masalahnya, sebaiknya kita tidak mengambil alih keputusan ("ya sudah, kamu harus seperti ini") atau tindakan Sebaliknya, hadirkan beberapa alternatif yang membuat mereka berpikir dan memilih Rekan kitaah solusi terbaik sambil membicarakan akibat-akibat yang bisa dirasakan baik oleh Rekan kita maupun oleh orang lain.
8. Menunggu redanya emosi Rekan kita dan mengajak berpikir positif
Jika Rekan kita masih diliputi emosi yang memuncak hingga membuatnya sulit berbicara, kita jangan memaksakan Rekan kita untuk segera bicara. Kita tidak akan berhasil membuatnya bercerita dan kita pun makin tidak sabar untuk tidak memberikan opini kita padanya. Konflik seringkali terjadi dan ini menyebabkan memburuknya hubungan kita Rekan kita. Berikan waktu untuk menyendiri sampai intensitas perasaannya mereda. Ketika emosinya mereda, Rekan kita akan lebih siap untuk diajak bicara. Sekali lagi, berusahalah untuk tidak memberikan opini kita pribadi, baik terhadap pilihan sikapnya, emosinya, dan tindakannya.Tanyakan pemikiran mereka terhadap masalah ini dan bagaimana kira-kira sikap yang sebaiknya mereka lakukan di kemudian hari. Sikap ini tidak saja menghindarkan Rekan kita dari perasaan dihakimi, namun juga membantu mereka lebih memahami kejadian / peristiwa itu secara obyektif serta menemukan nilai atau pelajaran berharga yang dapat dipetik dari kejadian itu.
Apa manfaat dari mendengarkan?
Bagi seorang Rekan kita, komunikasi bukan hanya bertujuan untuk membuat orang dewasa atau orang lain mengetahui dan memenuhi kebutuhannya. Dari komunikasi itu lah, Rekan kita dapat menarik kesimpulan, bagaimana orang memandang dirinya; dan dari kesan ini lah seorang Rekan kita membangun rasa percaya diri dan sense of self. Rekan kita akan merasa dihargai, merasa percaya diri dan mengembangkan penilaian positif terhadap dirinya, ketika kita menaruh perhatian tidak hanya pada ceritanya, tapi juga pada pendapat, keyakinan, kesimpulan, ide-ide, perasaan, bahkan ketika pendapat tersebut tidak sesuai dengan pendapat kita. Sikap kita yang "mendengarkan" Rekan kita, membuat Rekan kita berani membuat perbedaan dan menjadi berbeda, tanpa takut akan salah, dilecehkan atau ditertawakan. Hal itulah yang menjadi salah satu landasan keberanian dan keinginan Rekan kita, untuk menjadi diri sendiri apa adanya.
Dari tanggapan-tanggapan kita, Rekan kita akan belajar mengenal banyak informasi dan pengetahuan, mendengar sesuatu yang berbeda dari yang dipikirkannya selama ini, melihat alternatif yang lain, menilai pendapat dan tindakannya sendiri, menilai posisi dirinya di mata orang lain, dan menarik kesimpulan apa yang harus dilakukan olehnya. Proses saling mendengarkan dan didengarkan, mengasah daya kritis dan kreativitas berpikir Rekan kita karena ketika antara Rekan kita dengan kita terdapat jalur 2 arah yang terbuka, maka terbuka pula akses informasi, pengetahuan, perasaan, pemikiran dan pengalaman dari kedua belah pihak. Satu sama lain, saling belajar dan saling memperkaya, saling mengenal dan semakin memahami.
Proses komunikasi antara kita dengan Rekan kita, sangat membantu Rekan kita memahami dirinya sendiri, perasaannya, pikirannya, pendapatnya dan keinginan-keinginannya. Rekan kita dapat mengidentifikasi perasaannya secara tepat sehingga membantunya untuk mengenali perasaan yang sama pada orang lain. Lama kelamaan, semakin Rekan kita terlatih dalam mengenali emosi, tumbuh keyakinan dan sense of control terhadap perasaannya sendiri (lebih mudah mengendalikan sesuatu yang telah diketahui). Misal, jika Rekan kita sudah tahu bagaimana rasanya marah, sedih, kecewa, takut, kesepian, dsb, maka akan lebih mudah bagi kita memberikan alternatif-alternatif cara menghadapi dan menyelesaikannya. Mendengarkan Rekan kita secara sungguh-sungguh, membuat Rekan kita percaya pada sahabat, Lingkungan dia berada. Hubungan mutual trust, ini membuat Rekan kita merasa lebih nyaman berada bersama kita, lebih memilih 'curhat dengan kita dan siap menjadi "partner" ketika kita yang giliran butuh didengarkan.
Evaluasi Diri
Mendengarkan dan didengarkan, adalah kunci hubungan kita-Rekan kita yang sangat bermanfaat, baik untuk pengembangkan kematangan emosional, kepandaian intelektual, kemampuan membina kehidupan sosial yang baik serta penanaman nilai prinsip moral yang baik pada Rekan kita. Dengan mendengar dan didengar, jalur komunikasi 2 arah terbuka lebar antara kita ¨C Rekan kita, memungkinkan keduanya saling mengerti dan membuat kita dapat memberikan dukungan yang diperlukan oleh Rekan kita. Namun sebaliknya, jika kata-kata yang diucapkan Rekan kita hanya sekedar "terdengar" di telinga kita, akan hilang begitu saja terbawa angin dan tidak memberikan makna serta kontribusi apapun dalam proses pertumbuhan Rekan kita. Nah, apakah kita sebagai kita, tega mengorbankan kualitas perkembangan dan tingkat kematangan emosional, intelektual, moral, dan kemampuan sosial Rekan kita demi kesenangan sesaat (film yang menarik, obrolan gossip yang asik, berita yang sedang dibaca, dan lain sebagainya).....Inilah saatnya kita sebagai kita merefleksikan dalam kehidupan sehari-hari, apakah kita sudah lebih sering mendengarkan Rekan kita....ataukah, cerita mereka hanya terdengar sayup-sayup oleh kita?
Category:
��
00.31 | Posted in
Apakah Anda sering mendengar orang-orang yang mengatakan
"saya tidak sanggup"
"saya tidak bisa"
"saya orang miskin, tidak mungkin bisa keluar negeri"
"saya hanya tamatan SD, bisa bertahan hidup saja sudah cukup"
"mau beli mobil, mimpi kali ya?"
"mimpi jangan tinggi-tinggi, kalau jatuh sakit"
"hidup mengalir saja, nggak usah aneh-aneh"
dan lain-lain. Bila kita perhatikan, ada banyak sekali orang di sekitar kita, yang dulunya mereka bukan siapa-siapa, tetapi dalam beberapa tahun kedepan mereka menjadi orang yang sangat luar biasa, orang yang sukses.Seperti Andrie Wongso misalnya, orang yang tidak tamat SD tapi bisamenjadi motivator yang sukses.
Atau Tukul Arwana, yang sekarang lagingetop sebagai pembawa acara Empat Mata di Trans 7. Pernahkah Anda berpikir, mengapa mereka bisa sedangkan banyak oranglain yang tidak bisa? Sebenarnya, apa yang membedakan mereka yang sukses dan mereka yang tidak sukses? Saya pernah membaca buku Berpikir dan Berjiwa Besar karangan DavidJ.S, ada satu kalimat dalam buku itu yang mengatakan, "Jika Andapercaya Anda bisa, maka Anda pasti bisa".
Apa maksudnya? Sebenarnya kemampuan manusia itu tidak terbatas. Yang membatasi kemampuan manusia adalah pikiran manusia itu sendiri. Jika pikiranAnda mengatakan Anda tidak sanggup, maka Anda tidak akan sanggup.
Tapi jika pikiran Anda mengatakan Anda bisa, maka Anda pasti bisa. Segala sesuatu berawal dari pikiran. Manusia selalu berpikir dulu barubertindak. Jika belum apa-apa pikiran Anda mengatakan tidak sanggup,itu berarti Anda membatasi kemampuan Anda. Ingat, apapun latarbelakang Anda, siapapun Anda saat ini, tidak akan mempengaruhi masadepan Anda.
Jadi jangan takut untuk berpikir besar. Karena jika Anda berpikir besar, maka Anda akan mendapatkan sesuatu yang besar. Jangan batasi pikiran Anda, yakinlah bahwa kemampuan Anda tidak terbatas.
Bebaskan pikiran Anda!
Category:
��
00.24 | Posted in
Air, jika dibiarkan terus menggenang, tanpa aliran, lama-lama akan menjadisarang penyakit. Demikian juga udara, jika dibiarkan berhenti, takberhembus, akan menimbulkan kepengapan dan akhirnya merusak pernapasan.Semua harus bergerak. Tidak boleh ada yang diam.
Adalah kenyataan bahwa segala ciptaan Allah selalu bergerak. Bumi, matahari,bulan, bintang, dan semua tata surya berotasi tiada henti.
Sekali terhentiakan terjadi kerusakan dan bencana yang luar biasa. Bahkan makhluk-makhlukmikro seperti bakteri dan virus pun bergerak.Hukum Tuhan yang terjadi pada alam raya itu sesungguhnya terjadi juga padadiri manusia. Secara fisik, jika manusia berhenti, diam, dan tidak melakukanaktifitas, maka dalam kurun waktu tertentu kesehatannya pasti terganggu.Selain mudah lelah, berbagai penyakit akan mulai berdatangan.Demikian pula halnya dengan pikiran.
Seseorang yang membiarkan otaknya berhenti berpikir, maka dalam jangka waktutertentu pikirannya akan terganggu. Sulit berpikir logis dan sistematis.Berpikirnya meloncat-loncat, sulit mengingat, dan mudah lupa.
Menurutpenelitian ilmiah, orang yang kurang terbiasa menggunakan pikirannya, padausia tuanya akan menjadi pikun.Jika rumus pergerakan itu terjadi pada alam dan individu manusia, maka halyang sama juga pasti berlaku pada sebuah masyarakat dan organisasi.Jangan sekali-kali berhenti, diam, atau stagnan. Karena diam itu berartimati.
Diam itu bisa membawa penyakit. Diam itu tidak sehat. Jangan takutperubahan, perbaikan, dan pembaruan. Sebab semua ciptaan-Nya ditakdirkanselalu bergerak dalam sebuah rotasi yang telah ditentukan.
Category:
��
00.16 | Posted in
Ada sebuah suku pada bangsa Indian yang memiliki cara yang unik untuk mendewasakan anak laki-laki dari suku mereka.
Jika seorang anak laki-laki tersebut dianggap sudah cukup umur untuk di dewasakan, maka anak laki-laki tersebut akan di bawa pergi oleh seorang pria dewasa yang bukan sanak saudaranya, dengan mata tertutup.
Anak laki-laki tersebut di bawa jauh menuju hutan yang paling dalam. Ketika hari sudah menjadi sangat gelap, tutup mata anak tersebut akan dibuka, dan orang yang menghantarnya akan meninggalkannya sendirian. Ia akan dinyatakan lulus dan diterima sebagai pria dewasa dalam suku tersebut jika ia tidak berteriak atau menangis hingga malam berlalu.
Malam begitu pekat, bahkan sang anak itu tidak dapat melihat telapak tangannya sendiri, begitu gelap dan ia begitu ketakutan. Hutan tersebut mengeluarkan suara-suara yang begitu menyeramkan, auman serigala, bunyi dahan bergemerisik, dan ia semakin ketakutan, tetapi ia harus diam, ia tidak boleh berteriak atau menangis, ia harus berusaha agar ia lulus dalam ujian tersebut.
Satu detik bagaikan berjam-jam, satu jam bagaikan bertahun-tahun, ia tidak dapat melelapkan matanya sedetikpun, keringat ketakutan mengucur deras dari tubuhnya.
Cahaya pagi mulai tampak sedikit, ia begitu gembira, ia melihat sekelilingnya, dan kemudian ia menjadi begitu kaget, ketika ia mengetahui bahwa ayahnya berdiri tidak jauh dibelakang dirinya, dengan posisi siap menembakan anak panah, dengan golok terselip dipinggang, menjagai anaknya sepanjang malam, jikalau ada ular atau binatang buas lainnya, maka ia dengan segera akan melepaskan anak panahnya, sebelum binatang buas itu mendekati anaknya. Sambil berdoa agar anaknya tidak berteriak atau menangis.
Dalam mengarungi kehidupan ini, sepertinya Allah “begitu kejam” melepaskan anak-anakNya kedalam dunia yang jahat ini.Terkadang kita tidak dapat melihat penyertaanNya, namun satu hal yang pasti.. !Allah setia,Allah mengasihi kita,dan DIA selalu ada bagi kita…
Category:
��
01.47 | Posted in
Orang yang bercita-cita tinggi adalah orang yang menganggap tegurankeras baginya lebih lembut daripada sanjungan merdu seorang penjilatyang berlebih-lebihan.- Thales -
Derajat kebaikan seorang hamba yang paling tinggi adalah yang hatinyadapat terpuaskan oleh Tuannya Yang Mahabenar sehingga dia tidakmembuthkan perantara antara dirinya dengan Tuannya itu.- Pythagoras -
Orang yang paling rugi adalah orang yang selalu menghiasi perjalananhidupnya dengan rasa kecewa, iri, dendam, dan kebencian. Padahal jiwa kitaini bagaikan bejana kosong yang siap di isi oleh apapun keinginanpemiliknya. jadi tidak ada pilihan lain, hiasinya hidup kita dengansenyum, kasih sayang, dan keta'atan untuk beribadah pada-Nya.- Dede Farhan Aulawi -
Suatu hari secara tiba - tiba saya dimarahi oleh seseorang yang tidakjelas apa masalahnya. Pilihanku adalah "bersikap untuk balik memarahi"atau "memaafkan dengan segala kerendahan hati", maka saya memilih untukmemaafkannya, tanpa harus menunggu dia untuk meminta maaf.- Dede Farhan Aulawi -
Pilih olehmu menjadi pihak yang kalah tapi benar. Dan janganlahsekali-sekali engkau menjadi pemenang tetapi zalim.- Pythagoras -
Lidah yang menyebut Allah tidak pantas dipakai untuk menyebut kata-kata nista.- Sokrates -Malapetaka menimpa binatang selain manusia karena mereka tidak dapat berbicara, dan menimpa manusia karena mereka terlalu banyak berbicara.- Sokrates -
Jika engkau menginginkan kebaikan, segeralah laksanakan sebelum engkaumampu. Tetapi jika engkau menginginkan kejelekan, segeralah hardikjiwamu karena telah menginginkannya.- Sokrates -
Keindahan manusia terletak pada kemampuannya untuk menahan amarah atassikap dan ucapan orang lain yang menyakitkan dan mengecewakannya, arenadisanalah kan dapat ditemukan kebesaran jiwa.- Dede Farhan Aulawi -
Jika engkau ingin mengetahui derajatmu di tengah masyarakat, makaperhatikanlah orang yang engkau cintai tanpa alasan.- Plato -
Kebaikan menyatukan orang-orang yang mencintainya meskipun mereka dalamkeadaan saling memarahi dan membenci.- Plato -
Jika engkau mencintai dirimu, janganlah engkau memberikannya waktu untukmelakukan kejelekan.- Aristoteles -
Waktu... seminggu, sebulan, setahun, atau sepuluh tahun kan tetap kitalalui. Apakah waktu itu kan dibiarkan lewat tanpa makna...atau akan terisipenuh manfaat, tergantung sikap kita dalam menggunakannya. Hiasinya waktuyang kita miliki dengan penuh kebaikan.- Dede Farhan Aulawi -
Pedang bisa melukai tubuh, kata-kata bisa melukai jiwa.- Homer sang Penyair -
Kebajikan adalah senjata yang ampuh bagi manusia, dan Kemalasan adalahpenghancur umur.- Homer sang Penyair -
Orang yang mengetahui dirinya telah berdusta, dia tidak akan percayakepada orang yang jujur.- Alexander dari Aphrodisias -
Jangan terlalu manis sehingga engkau ditelan, jangan terlalu pahitsehingga engkau dimuntahkan.- Demokrates -
Rasa aman dalam kemiskinan lebih baik daripada rasa gelisah takut dalamkekayaan.- Hippokrates -
Orang yang datang ke dunia harus seperti orang yang datang ke sebuahpesta. Jika pelayan memberikan gelas, dia mengambilnya. Tapi jika tidak,dia tidak mencari dan memintanya.- Isokrates -
Lakukan kebaikan yang mungkin kau lakukan, karena kebaikan itu begitumulia sehingga sulit didapatkan, dan menjauhlah dari kejahatan, karenaengkau mampu melakukannya kapan saja kau mau.- Anarcharsis -
Pintu perenungan yang paling mulia adalah yang berfaedah dalammembedakan yang fana dengan yang baka.- Abu al-Hasan al-'Amiri -
Jika seorang hamba telah merasa senang berhubungan dengan Tuhannya,dunia telah menjadi akhiratnya.- Abu al-Hasan al-'Amiri -
Diam lebih baik daripada berdebat dengan orang-orang bodoh.- Abu 'Ali bin Miskawa'ih -
Orang yang zuhud pada dunia terasa ringan olehnya segala musibah.- Abu 'Ali bin Miskawa'ih -Bahagialah mereka yang saling berbagi Hikmah dan Pengetahuan karenaAllah,Karena Allah menambah rasa Persaudaraan dan Kasih Sayang di antaramereka.
Category:
��
01.43 | Posted in
Suatu hari seorang bayi siap untuk dilahirkan ke dunia. Dia bertanyakepada Tuhan : “Para malaikat disini mengatakan bahwa besok Engkau akan mengirimku ke dunia, tetapi bagaimana cara saya hidup disana, saya begitu kecil dan lemah”?
Dan Tuhan menjawab, “Saya telah memilih satu malaikat untukmu. Ia akanmenjaga dan mengasihimu.” “Tapi disini, di dalam surga, apa yang pernah saya lakukan hanyalah bernyanyi dan tertawa. Ini sudah cukup bagi saya untuk berbahagia.”
“Malaikatmu akan bernyanyi dan tersenyum untukmu setiap hari. Dan kamuakan merasakan kehangatan cintanya dan menjadi lebih berbahagia.”
“Dan bagaimana saya bisa mengerti saat orang-orang berbicara kepadaku jikasaya tidak mengerti bahasa mereka ?”
“Malaikatmu akan berbicara kepadamu dengan bahasa yang paling indah yangpernah kamu dengar; dan dengan penuh kesabaran dan perhatian, dia akanmengajarkan bagaimana cara kamu berbicara.”
“Dan apa yang akan saya lakukan saat saya ingin berbicara kepadaMu ?”
“Malaikatmu akan mengajarkan bagaimana cara kamu berdoa.”
“Saya mendengar bahwa di Bumi banyak orang jahat. Siapa yang akan melindungi saya ?”
“Malaikatmu akan melindungimu, walaupun hal tersebut mungkin dapatmengancam jiwanya.”
“Tapi, saya pasti akan merasa sedih karena tidak melihatMu lagi.”
“Malaikatmu akan menceritakan padamu tentang Saya, dan akanmengajarkan bagaimana agar kamu bisa kembali kepadaKu, walaupun sesungguhnya Aku akan selalu berada di sisimu.”
Saat itu Surga begitu tenangnya sehingga suara dari Bumi dapat terdengar,dan sang anak bertanya perlahan, “Tuhan, jika saya harus pergi sekarang, bisakah Kamu memberitahuku nama malaikat tersebut ?
“Kamu akan memanggil malaikatmu, Ibu.”
Category:
��
01.35 | Posted in
Di suatu pulau kecil, tinggallah para kurcaci yg mengemban tugas sesuainamanya masing-masing. Ada kurcaci Kesedihan, Kurcaci Kekayaan, KurcaciKegembiraan, Kurcaci Kecantikan, dll.
Suatu ketika, datang badai yg menghempaskan pulau kecil itu. Air lauttiba-tiba naik dan akan menenggelamkan pulau itu. Semua penghuni pulauberusaha untuk cepat-cepat menyelamatkan diri. Kurcaci Cinta sangat kebingungan sebab ia tidak dapat berenang dan tak memiliki perahu. Ia berdiri di atas batu karang di tepi pantai, mencoba mencari pertolongan. Sementara itu, air makin naik dan membasahi kakiCinta. Tak lama kemudian, Cinta melihat Kekayaan sedang mengayuh perahu.
Kekayaan! Kekayaan! Tolong aku!” teriak Cinta. ”Aduh maaf, Cinta!” kata Kekayaan. Perahuku terlalu penuh dengan harta bendaku. Aku tak dapat membawamu serta, nanti perahu ini tenggelam.Lagi pula, tak ada tempat lagi bagimu di perahuku ini.” Kekayaan lalu cepat-cepat mengayuh perahunya. Cinta sedih sekali.
Kemudian, dilihatnya Kegembiraan lewat dengan perahunya. ”Kegembiraan! Tolong aku!” teriak Cinta. Namun, Kegembiraan terlalu gembira karena ia menemukan perahu sehingga ia tidak mendengarkan teriakan Cinta.
Air semakin tinggi, membasahi Cinta sampai ke pinggang dan Cinta semakin panik. Tak lama kemudian, lewatlah Kecantikan. ”Kecantikan! Bawalah aku bersamamu!” teriak Cinta ”Wah, Cinta, kamu basah dan kotor. Aku tak bisa membawamu ikut. Nanti kamu mengotori perahuku yang indah ini,” sahut Kecantikan. Cinta sedih sekali mendengarnya.
Ia mulai menangis terisak-isak.Saat itu, lewatlah Kesedihan. ”Oh, Kesedihan, bawalah aku bersamamu,” pinta Cinta. ”Maaf, Cinta. Aku sedang sedih dan aku ingin sendirian saja...” jawab Kesedihan sambil terus mengayuh perahunya. Cinta putus asa.
Ia merasakan air makin naik dan akan menenggelamkannya.
Pada saat kritis itulah tiba-tiba terdengar suara. ”Cinta! Mari cepat naik ke perahuku!” Cinta menoleh ke arah suara itu dan melihat seorang tua dengan perahunya. Cepat-cepat Cinta naik ke perahu itu, tepat sebelum air menenggelamkannya. Di pulau terdekat, orang tua itu menurunkan Cinta dan segera pergi lagi.
Pada saat itu barulah Cinta sadar bahwa ia sama sekali tidak mengetahui siapa orang tua yang telah menyelamatkannya itu. Cinta segera menanyakannya kepada kepada seorang penduduk tua di pulau itu, siapa sebenarnya orang tua itu. ”Oh, orang tua tadi? Dia adalah Waktu”, jawab orang itu. ”Tapi mengapa ia menyelamatkanku? Aku tak mengenalnya. Bahkan teman-teman yang mengenalku pun enggan menolongku”, tanya Cinta keheranan. ”Sebab”, kata orang itu, ”Hanya waktulah yang tahu berapa nilai Cinta sesungguhnya...”
Category:
��