02.48 | Posted in

MUNGKIN melihat buah hati yang saling melempar ejekan, itu hal biasa bagi Anda. Hanya sebuah guyonan belaka, tanpa bermaksud serius. Namun, seketika hal yang Anda anggap biasa itu berubah memanas. "Hentikan bertengkar!," Anda lalu berteriak, namun mereka tak lagi mengabaikan peringatan Anda. Pemandangan saling dorong dan beradu fisik pun tak lagi bisa dihindari.
Lalu, bagaimana Anda bisa mendidik buah hati, menjadi anak yang baik, yang selalu bisa menjaga, menghormati dan menghargai teman atau saudara-saudaranya? Semuanya tentu tak serta merta Anda lakukan seperi sebuah sihir, mengucap mantra dan lalu buah hati Anda berubah perangai, menjadi lembut dan sangat penurut.
Tentu saja, butuh keterlibatan Anda sebagai orang tua, untuk mengemas mereka menjadi pribadi yang baik.

Jadilah teladan
Sebagai orang tua, Anda mungkin tidak sempurna. Ada kebiasaan buruk yang tanpa sengaja terlihat dan ditiru buah hati Anda. Ingatkah Anda yang suka berteriak, bicara kasar, atau melakukan kekerasan fisik?. Hal-hal negatif ini terlihat nyata dan dekat dengan keseharian mereka. Seperti ungkapan "buah jatuh tak jauh dari pohonnya", jangan kaget jika mereka pun lantas mengeksplorasi perilaku tersebut.
Jika Anda ingin mengemas buah hati Anda menjadi pribadi yang baik, maka contohkan sikap yang baik kepada mereka. Jadilah teladan dan panutan bagi mereka. Mulailah juga untuk belajar mengendalikan diri dan emosi, terutama bagi Anda yang berkepribadian keras.

Menjaga intonasi suara
Ketika Anda mulai kehilangan kesabaran, terkadang Anda mulai berteriak. Saat Anda berdebat dengan pasangan, pun, tak sadar, Anda meninggikan nada suara. Segeralah ubah kebiasaan Anda, sepayah apapun Anda menghadapi hari-hari sibuk, tetaplah menghargai dan menghormati pasangan, dengan tidak berteriak atau berbicara kasar padanya di depan buah hati Anda.

Belajar sopan santun
Terapkanlah aturan di dalam rumah. Bahwa saat Anda atau pasangan membutuhkan bantuan, mintalah dengan cara halus. Tak sulit kan jika meminta dengan diawali dengan kata "Tolong,..", dan tak lupa mengucapkan "Terima kasih.." di akhir permintaan? Ajarkan dan contohkan hal ini sedini mungkin pada si kecil, dan Anda akan menjadi orang tua yang bangga memiliki buah hati yang berperilaku sopan.

Mendorong empati
Manusia tak ada yang sempurna, begitu juga Anda dan mereka, si buah hati dengan segala kepolosannya. Saat mereka membuat kesalahan, hingga melukai diri sendiri atau tersandung masalah, alih-alih membuat mereka tegar dan berhenti menangis, Anda menguatkan mereka, "itulah hidup, sayang, tak selalu bahagia, ada saatnya kamu sedih atau terluka..dan meski itu sakit, kuatlah!"
Penunjukan kasih dan cinta Anda dengan verbal halus seperti ini justru akan memberinya kekuatan, daripada sekedar omelan bernada kasar. Ini penting, karena mereka perlu tahu, bahwa Anda mencintai mereka, lebih dari apapun di dunia ini. Jadi, jangan lupa untuk selalu mengucapkan "mama sayang kamu, nak" setiap hari, setiap waktu.Hadiah untuk sebuah kebaikan
Ini bukan berarti Anda harus menyuap si kecil, demi membuat mereka bersikap manis dan baik. Tak perlu dengan kado mahal, pujilah si kecil saat mereka melakukan sebuah kebaikan. Pujian ini akan menumbuhkan sikap-sikap positif dalam diri mereka, karena penunjukan sikap baiknya telah membuat orang tua bangga.
Sudah menjadi tugas dan tanggung jawab, Anda, kita sebagai orang tua, untuk mengajarkan kebaikan pada si kecil sejak dini. Dan marilah kita ciptakan dunia penuh cinta bagi mereka, sang anak-anak masa depan.
Category:
��

Comments

0 responses to "Ajari Aku Tentang Kebaikan, Mama.."